Dari Jerman SBY Serukan Pemimpin Dunia Bersatu, Ungkit Krisis Global 2008

Dari Jerman SBY Serukan Pemimpin Dunia Bersatu, Ungkit Krisis Global 2008

Gibran Maulana - detikNews
Selasa, 01 Nov 2022 10:40 WIB
SBY (dok. TYI).
Foto: SBY (dok. TYI).
Jakarta -

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyerukan para pemimpin dunia menurunkan ego dan menjalin kerja bersama untuk mengatasi krisis. Tiga masalah yang dimaksud SBY yakni perang Rusia-Ukraina berkepanjangan, ancaman resesi ekonomi global dan perubahan iklim serta bencana alam yang menyertainya.

Hal ini disampaikan SBY dalam pertemuan para mantan kepala negara yang tergabung dalam Club de Madrid (CdM) di Berlin (31/10) pagi waktu setempat. SBY menyinggung dunia yang kini terbelah dan terkunci dalam rivalitas disertai ketidakpercayaan yang tinggi hingga ruang dialog yang semakin menyusut.

"Rasa tidak aman terhadap satu sama lain semakin meningkat. Perlombaan senjata muncul kembali. Pendekatan zero-sum makin dianggap lazim. Serta kurangnya kepemimpinan global yang bisa mengeluarkan kita dari kondisi yang tidak ideal ini," kata SBY.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

SBY mengajak para pemimpin dunia menjawab tiga pertanyaan besar yakni bagaimana menyelesaikan krisis multidimensi yang kompleks, yaitu elemen keamanan, ekonomi, kemanusiaan, lingkungan, dan politik yang saling terkait. Pertanyaan kedua yang harus dijawab pemimpin dunia, kata SBY, yakni bagaimana cara meningkatkan ruang kerja sama antrabangsa termasuk antarmasyarakat sipil di tengah dunia yang penuh persaingan dan ketidakpercayaan.

"Ketiga, karena tatanan dunia tampaknya memudar, bagaimana kita menyesuaikan tatanan dunia dengan realitas dan kebutuhan abad ke-21?" kata SBY.

ADVERTISEMENT

SBY mengingatkan kerja sama antarpemimpin dunia pernah berhasil dilakukan. Karena itu, SBY mengharapkan pemimpin dunia bisa kembali melakukan hal serupa.

"Kita pernah melakukan hal ini sebelumnya pada tahun 2008. Ketika dunia dilanda krisis keuangan global, negara-negara G20 berhasil menyelesaikan masalah dengan bekerja sama, bahu-membahu," ungkap SBY.

"Saat ini, G20 menghadapi dilema serius tentang bagaimana mengatasi tantangan global secara efektif, ketika persaingan dan perpecahan mendominasi kita," katanya.

SBY mengusulkan percepatan upaya untuk mengakhiri perang di Ukraina. Menurut SBY, permasalahan global lainnya harus menjadi fokus untuk diselesaikan.

"Inilah sebabnya mengapa sangat penting untuk mengakhiri perang di Ukraina sehingga komunitas internasional dapat kembali memfokuskan energi mereka untuk mengatasi masalah-masalah global yang menjadi perhatian bersama," ujar dia.

SBY mengatakan Club de Madrid mungkin bukan pemegang kekuasaan. Namun, dia menekankan ada kewajiban moral untuk memberikan ide solusi dalam membantu mengatasi masalah dunia.

"Suara kita mungkin tidak didengar oleh komunitas dunia. Tapi, saya percaya kita memiliki kewajiban moral untuk membagi pandangan kita. Kita tidak ingin disalahkan oleh sejarah karena kita tidak melakukan apa-apa," kata SBY.

Presiden Club de Madrid yang juga mantan Presiden Slovenia, Danilo Turk, menyambut baik usulan SBY. "Seperti yang baru saja dijelaskan oleh Presiden Yudhoyono, kita mungkin tidak selalu didengar, kita mungkin tidak disimak, tetapi kita memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk berpikir, berpikir secara serius dan mendalam, dan menawarkan solusi. Mungkin, mungkin saja, kita akan didengarkan," kata Turk.

Pertemuan bertajuk '2022 Berlin Policy Dialogue': Leading in a World of Converging Crises ini dihadiri juga mantan Perdana Menteri Senegal Aminata TourΓ© (2013-2014), mantan Kanselir Austria Wolfgang SchΓΌssel (2000 - 2007), hadir secara online mantan Presiden Jerman Horst Kohler (2004-2010), dan mantan Perdana Menteri New Zealand Helen Clark (1999-2008) serta para mantan kepala negara lainnya, baik dari negara-negara maju, maupun berkembang.

Sekjen PBB AntΓ³nio Guterres juga turut memberikan sambutan dan apresiasi atas inisiatif ini yang disampaikan secara online.

Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut hadir dalam pertemuan para mantan kepala negara ini. TYI merupakan salah satu inisiator pertemuan ini, bersama Club de Madrid, Liz-Mohn Center dan Kantor Luar Negeri Federal Jerman.

(gbr/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads