Kapolri ke Taruna: Sinergisitas TNI-Polri Jamin Stabilitas Keamanan-Politik

Kapolri ke Taruna: Sinergisitas TNI-Polri Jamin Stabilitas Keamanan-Politik

Fajar Pratama - detikNews
Senin, 31 Okt 2022 17:23 WIB
Kapolri dan Panglima TNI hadiri wisuda taruna di Magelang
Kapolri dan Panglima TNI hadiri wisuda taruna di Magelang (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri upacara Wisuda Prabhatar Akademi TNI dan Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 2022 di Magelang, Jawa Tengah. Sigit mengucapkan selamat kepada taruna yang merupakan pemuda calon pemimpin bangsa.

Wisuda ini diikuti 1.028 taruna terdiri dari 379 Pratar Akmil, 250 Pratar AAL, 149 Pratar AAU dan 250 Bhatar Akpol di Magelang, Senin (31/10/2022). Mereka telah berhasil menyelesaikan Program Pendidikan Dasar Integratif Kemitraan Taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian dengan baik.

"Saya ucapkan selamat kepada 1.028 Taruna yang merupakan pemuda-pemudi calon pimpinan bangsa masa depan," kata Sigit dalam keterangan yang diterima detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sigit mengatakan keberhasilan tersebut harus menjadi pemacu semangat bagi seluruh Taruna, sebab perjalanan ke depan masih panjang. Dia mengatakan setiap orang masih berpeluang untuk menjadi juara.

Karena itu, Sigit meminta para taruna untuk terus berlatih dan jangan menyerah sebagaimana perkataan dari petinju legendaris Muhammad Ali bahwa, 'I hated every minute of training, but I said don't quit, suffer now and live the rest of your life as a champion'. Pernyataan itu berarti 'Saya benci setiap menit dalam berlatih, tapi saya berkata jangan menyerah, menderitalah sekarang dan nikmati sisa hidupmu sebagai juara'.

ADVERTISEMENT

"Hal tersebut sangat penting agar kelak nantinya para taruna dapat menjadi perwira-perwira muda yang mampu berkontribusi dalam menyelesaikan berbagai tantangan bangsa di masa depan," ungkap mantan Kabareskrim Polri itu.

Siti mengatakan para taruna perlu mengetahui bahwa saat ini bangsa Indonesia tengah menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks baik dalam pada tataran global, regional, maupun nasional.

Kapolri dan Panglima TNI hadiri wisuda taruna di MagelangKapolri dan Panglima TNI hadiri wisuda taruna di Magelang (Foto: dok. Istimewa)

Dia menyebut bahwa penyelesaian berbagai tantangan tersebut merupakan tanggung jawab seluruh elemen bangsa, terutama TNI-Polri sebagai garda terdepan penjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI.

Melihat hal tersebut, tambah Sigit, maka tentunya sinergisitas dan soliditas TNI-Polri harus terus diperkokoh. Apabila sinergisitas dan soliditas TNI-Polri kokoh, maka tentunya juga dapat menjamin stabilitas keamanan dan politik.

"Hal tersebut sejalan dengan penyampaian Presiden Joko Widodo bahwa 'kalau dilihat Polri solid, kemudian bergandengan dengan TNI solid, saya memberikan jaminan, stabilitas keamanan kita, stabilitas politik kita pasti akan baik," tegasnya.

Sigit menambahkan bahwa sebagai langkah untuk memupuk soliditas dan sinergisitas TNI-Polri sejak dini, maka TNI dan Polri telah membuat nota kesepahaman untuk menyelenggarakan Pendidikan Dasar Integratif Kemitraan Taruna Akademi TNI dan Akademi Kepolisian.

Oleh sebab itu, mantan Kadiv Propam Polri itu berpesan kepada para taruna agar terus meningkatkan soliditas dan sinergisitas yang telah terjalin selama menempuh pendidikan dasar integrasi.

Sehingga, kata dia, diharapkan pada tahun 2026 ketika rekan-rekan menyelesaikan pendidikan maka akan lahir sosok-sosok perwira TNI-Polri yang mampu berjuang bersama dalam rangka mempererat kebhinekaan guna mewujudkan Indonesia Maju.

Kapolri dan Panglima TNI hadiri wisuda taruna di MagelangKapolri dan Panglima TNI hadiri wisuda taruna di Magelang (Foto: dok. Istimewa)

Simak selengkapnya pada halaman berikut.

Lebih jauh Sigit mengungkapkan bahwa para taruna memiliki peran yang sangat penting dalam rangka mewujudkan Indonesia Maju. Dia mengatakan bahwa pada tahun 2030 sampai 2035 ketika bangsa kita akan memetik manfaat dari momen bonus demografi, para taruna tersebut sudah menyandang pangkat Kapten atau AKP sebagai motor organisasi yang memimpin langsung personel di lapangan.

"Bukan hanya itu, pada tahun 2045 ketika kita berhasil mewujudkan Visi Indonesia Emas, rekan-rekan sudah berpangkat Letkol atau AKBP dan akan menduduki jabatan strategis seperti Kapolres, Dandim serta Danyon yang memimpin personel dalam jumlah besar," tuturnya.

Sigit juga berpesan para taruna harus terus menempa diri. Karena menurutnya, salah satu kunci utama guna memetik manfaat dari bonus demografi dan mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045 adalah dukungan sumber daya manusia Indonesia yang unggul.

Sigit memahami menempuh pendidikan sebagai seorang taruna bukanlah perjalanan yang mudah. Dia menyebut dibutuhkan semangat dan pengorbanan dalam menempuh pendidikan sehingga dapat menjadi perwira tangguh dan memiliki resiliensi yang tinggi untuk bertahan menghadapi segala tantangan.

"Oleh karena itu, saya berpesan kepada para taruna sekalian agar terus mengasah 3 kompetensi, meliputi kompetensi teknis, leadership dan etika, serta latihlah diri untuk menerapkan servant leadership yaitu pemimpin teladan yang menempatkan anggota maupun masyarakat sebagai prioritas utama. Selain itu,
jangan lupa juga untuk terus membiasakan berbuat baik dalam keseharian, sehingga nantinya para Taruna memiliki sifat pribadi yang unggul," ungkapnya.

Sigit kemudian meminta para taruna agar terus mengasah berbagai hal tersebut. Dia yakin para Taruna kelak akan menjadi perwira yang berkarakter karena memiliki kompetensi, kepemimpinan dan sifat pribadi yang unggul. Ibarat sebuah patung yang melalui proses pemahatan yang panjang agar menjadi mahakarya yang indah. Para Taruna juga harus melalui proses pendidikan yang berat agar menjadi sosok perwira yang kehadirannya selalu diharapkan, karena dapat bermanfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Di akhir sambutannya, mantan Kapolda Banten itu menitipkan masa depan bangsa Indonesia dipundak para Taruna. Dia meminta manfaatkan setiap waktu dengan sebaik-baiknya untuk terus belajar sebagaimana perkataan dari Mahatma Gandi bahwa, 'Live as if you were to die tomorrow, learn as if you were to live forever', artinya 'Hiduplah seolah-olah anda akan mati besok dan belajarlah seolah-olah anda akan hidup selamanya'.

Halaman 2 dari 2
(lir/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads