Catatan Polisi: Pelajar di 30 Sekolah di Jakbar Kerap Terlibat Tawuran

Catatan Polisi: Pelajar di 30 Sekolah di Jakbar Kerap Terlibat Tawuran

Adrial Akbar - detikNews
Sabtu, 29 Okt 2022 17:27 WIB
Polisi masuk sekolah beri imbauan bahaya narkoba hingga tawuran.
Polisi masuk sekolah memberi imbauan bahaya narkoba hingga tawuran. (Foto: dok. Istimewa)
Jakarta -

Polres Metro Jakarta Barat menggelar kegiatan 'Police Goes to School' demi mencegah tawuran. Polisi mencatat pelajar dari 30 sekolah yang ada di Jakarta Barat berpotensi terlibat tawuran.

"Saya sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat mempunyai tanggung jawab moril kepada semua siswa, karena maraknya tawuran yang belakangan ini meningkat. Ada 30 sekolah yang terindikasi melakukan kegiatan tawuran," ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (29/10/2022).

Hal itu diungkapkan Kombes Pasma saat melaksanakan program Police Goes to School di Sekolah Bhara Trikora, Jl Hadiah Ka.Polri, Jelambar, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Kamis (27/10).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Pasma, masalah tawuran sudah lama ada. Beberapa pelajar yang tertangkap melakukan tawuran mengaku hanya ingin mencari popularitas semata.

"Permasalahan tawuran ini sudah lama ada. Bahkan jika kita tanyakan kepada para pelajar yang kami amankan karena terlibat tawuran, mereka rata-rata hanya mengejar popularitas saja," ujar Pasma.

ADVERTISEMENT

Oleh sebab itu, dengan adanya program Police Goes to School ini Polres Metro Jakarta Barat mendatangi sekolah-sekolah yang ada di Jakarta Barat. Polisi menyampaikan pesan-pesan kepada para siswa agar tidak terlibat dalam aksi tawuran.

"Tawuran tidak ada gunanya, karena masa depanmu yang bisa menentukanmu adalah diri kita masing-masing. Mari kita belajar dengan sungguh-sungguh dan buat bangga orang tua kita dengan capaian prestasi yang bisa kita raih," ucapnya.

Program Police Goes to School merupakan upaya pencegahan dini agar pada pelajar tidak turun ke jalan dan melakukan aksi tawuran. Pasma mengatakan tawuran sangat tidak bermanfaat dan justru cenderung menjadi sebuah pidana.

"Kami mengajak para siswa untuk menjadi kebanggaan bagi orang tua," ujarnya.

Tawuran sudah menjadi perhatian banyak pihak karena mengganggu kamtibmas di masyarakat. Tujuan para siswa sekolah adalah untuk belajar dan menggapai cita-cita di masa depan.

"Jangan lagi ada para siswa, khususnya para pelajar Sekolah Bhara Trikora terlibat lagi dalam tawuran. Para siswa adalah aset yang harus dijaga untuk keberlangsungan masa depan bangsa. Tanamkan pada para siswa untuk mempunyai cita-cita yg tinggi," jelasnya.

Lebih lanjut, Pasma mengatakan Sekolah Bhara Trikora akan menjadi percontohan di sekolah lain agar tidak terlibat tawuran.

"Kami penegak hukum menangkap pelaku kejahatan adalah suatu kebanggaan tapi bisa mencegah kejahatan adalah tugas yang mulia," tutupnya.

(mea/dhn)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads