Bakornas Tak Akan Kucurkan Jadup Uang Pakaian & Alat Dapur

Bakornas Tak Akan Kucurkan Jadup Uang Pakaian & Alat Dapur

- detikNews
Senin, 17 Jul 2006 20:08 WIB
Yogyakarta - Sirna sudah harapan warga korban gempa untuk mendapatkan bantuan jaminan hidup (jadup) uang pembelian pakaian dan peralatan dapur. Bakornas tidak akan memberikan dana bantuan tersebut. Pemerintah hanya akan memberikan uang lauk-pauk dan beras kepada semua korban, termasuk yang tidak lolos verifikasi.Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Bakornas Budi Atmadji menjawab pertanyaan wartawan usai rapat koordinasi rehabilitasi korban gempa di Kepatihan, kompleks kantor Gubernur DIY, Jl Malioboro, Yogyakarta, Senin (17/7/2006)."Atas dasar permintaan Gubernur DIY dan Gubernur Jawa Tengah, bantuan berupa uang pakaian dan uang peralatan dapur, tidak akan diberikan," kata Budi.Selain uang pembelian pakaian dan alat dapur masing-masing sebesar Rp 100 ribu per keluarga yang ditiadakan, kata Budi, dalam rapat itu juga diputuskan untuk mengubah pemberian bantuan lauk-pauk dan beras. Bantuan lauk-pauk dan beras, juga hanya akan diberikan untuk sebulan, tidak untuk tiga bulan.Menurut dia, Gubernur DIY dan Gubernur Jateng yang menghendaki agar bantuan uang pakaian dan uang peralatan dapur tidak perlu diberikan. Alasannya, untuk membangun mental masyarakat agar tidak terlalu bergantung terhadap bantuan, meski berasal dari pemerintah sekalipun."Atas dasar itu, Bakornas memutuskan tidak akan memberikan sepenuhnya jaminan hidup seperti dalam buku pedoman," katanya.Budi menambahkan, semula Bakornas hanya menyetujui 75 persen dari daftar korban gempa yang diajukan yang mendapatkan jadup atau sekitar 1,65 juta jiwa dari 2,5 juta jiwa yang diajukan Pemprov DIY dan Jawa Tengah. Namun keputusan itu kemudian diubah lagi, seluruh korban gempa akan mendapat bantuan lauk-pauk dan beras.Sementara itu secara terpisah Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan yang paling dibutuhkan masyarakat saat ini adalah beras dan lauk-pauk. Jika kebutuhan mendasar para korban gempa itu bisa dipenuhi, hal yang mendesak kemudian adalah memindahkan warga yang masih tinggal di tenda pengungsian ke tempat tinggal yang lebih permanen."Uang lauk-pauk dan pembagian beras harus diselesaikan dulu. Setelah itu yang lebih penting adalah membangun rumah yang lebih layak, karena sebentar lagi musim hujan," kata Sultan. (sss/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads