Kecelakaan Bus Umrah di Mekah: Jumlah Korban dan Kondisi Kini

Kecelakaan Bus Umrah di Mekah: Jumlah Korban dan Kondisi Kini

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 28 Okt 2022 14:47 WIB
Kecelakaan Bus Umrah: Kronologi, Jumlah Korban dan Kondisi Kini
Kecelakaan Bus Umrah: Kronologi, Jumlah Korban dan Kondisi Kini | Foto: Dok. Detikcom
Jakarta -

Kecelakaan bus umrah jemaah dari Indonesia terjadi di Mekah, Arab Saudi, pada Selasa (25/10/2022). Peristiwa tersebut mengakibatkan dua warga negara Indonesia (WNI) tewas dan korban lainnya ada yang luka.

Berikut ini informasi yang diketahui sejauh ini tentang kecelakaan bus umrah yang memuat jemaah dari Indonesia di Mekah.

Kecelakaan Bus Umrah Jemaah RI di Mekah

Bus yang ditumpangi jemaah umrah dari Indonesia mengalami kecelakaan di Mekah, Arab Saudi. Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengatakan kecelakaan bus umrah terjadi pada Selasa (25/10) waktu setempat. Kecelakaan itu merupakan kecelakaan tunggal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecelakaan bus jemaah umrah di wilayah Mekah. Pada 25 Oktober 2022, telah terjadi kecelakaan tunggal pada bus yang membawa jemaah WNI yang ada di wilayah Mekah. Kejadiannya tanggal 25 Oktober, pukul 11.30 malam," kata Judha dalam press briefing Kemlu, Kamis (27/10).

Kecelakaan Bus Umrah: Kronologi, Jumlah Korban dan Kondisi KiniKecelakaan Bus Umrah: Kronologi, Jumlah Korban dan Kondisi Kini | Foto: Dok. Detikcom

2 WNI Tewas Akibat Kecelakaan Bus Umrah

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengungkapkan akibat kecelakaan bus jemaah umrah itu dua WNI tewas. Dua orang tersebut merupakan sopir bus dan muthawif atau pendamping umrah.

ADVERTISEMENT

"Ketika mendapatkan informasi ini KJRI Jeddah segera mengirimkan tim perlindungan WNI ke wilayah Mekah untuk berkomunikasi dengan otoritas setempat diperoleh informasi bahwa kecelakaan ini merupakan kecelakaan tunggal yang tidak melibatkan pihak lain. Nah, kecelakaan ini menewaskan dua warga negara Indonesia, yaitu driver dan muthawif," ungkap Judha.

Selain itu, enam WNI terluka akibat kecelakaan itu. Judha mengatakan lima orang sudah melanjutkan perjalanan, sementara satu orang masih dalam perawatan.

"Tercatat enam jemaah umrah yang mengalami luka-luka. Saat ini untuk yang luka-luka dirawat di Rumah Sakit King Abdul Aziz Mekah dan 5 di antaranya telah dapat melanjutkan perjalanan umrah. Satu masih dalam perawatan," kata Judha.

Kondisi Korban Kecelakaan: 49 Sehat-1 Dirawat

KJRI Jeddah mengungkapkan kondisi korban kecelakaan bus umrah yang terjadi di daerah Kholidiah, Mekah, sekitar pukul 23.00 waktu Arab Saudi (WAS). Ada 49 jemaah saat ini dalam keadaan sehat dan telah selesai menjalankan umrah. KJRI Jeddah menyebut bus umrah tersebut membawa 50 jemaah umrah Indonesia.

Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam menjelaskan bahwa saat terjadi kecelakaan, tidak ada jemaah umrah yang meninggal. "Jemaah umrah Indonesia tidak ada yang meninggal. Namun, ada lima jemaah yang mengalami luka ringan, terdiri atas tiga jemaah perempuan dan dua jemaah laki-laki. Selain itu, ada satu jemaah perempuan yang mengalami luka berat," terang Nasrullah dalam keterangan yang diterima detikcom, Kamis (27/10).

Nasrullah mengatakan jemaah yang luka parah telah dibawa ke RS setempat. Kondisi korban saat ini telah membaik. "Jemaah yang mengalami luka parah langsung dibawa ke ICU RS An-Nur Makkah. Kondisinya membaik dan diperkirakan besok sudah bisa keluar dari rumah sakit. Semoga bisa segera umrah," sambungnya.

Usulan Komisi VIII DPR soal Kecelakaan Bus Umrah

Perihal kecelakaan bus jemaah umrah, Ketua Komisi VIII DPR Ashabul Kahfi memberikan saran ke Kemenag. Awalnya Kahfi menjelaskan Arab Saudi menjadi negara dengan tingkat kecelakaan tertinggi di dunia beserta data kerugiannya.

Meski kebijakan infrastruktur merupakan domain Arab Saudi, Kahfi mengingatkan pemerintah perlu tetap berhati-hati dalam segi penyediaan transportasi bagi jemaah RI. Dia mewanti-wanti agar pengelola travel umrah RI memilih transportasi dengan kualifikasi yang baik.

"Tentu, kebijakan lalu lintas dan infrastruktur merupakan domain Pemerintah Arab Saudi. Yang Pemerintah Indonesia dan pihak swasta pengelola travel Umrah/Haji bisa lakukan adalah memastikan bahwa kita memilih perusahaan bus yang betul-betul memiliki kualifikasi yang baik," ujarnya.

Kahfi pun mengusulkan agar Kemenag membentuk tim kecil untuk verifikasi kelayakan bus yang disediakan oleh pengelola travel umrah. Verifikasi mulai dari kelayakan bus hingga SDM. Hal ini agar kejadian seperti kecelakaan bus umrah tak terulang kembali.

(wia/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads