.webp)
Kapolri periode 2001-2005, Jenderal (Purn) Da'i Bachtiar, menyoroti soal isu gaya hidup mewah anggota Polri yang sempat disinggung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bachtiar menyebut semestinya polisi berpenampilan sederhana.
"Bahwa gaya hidup itu betul-betul harus merakyat, harus sesuai dengan lingkungannya, sesuai dengan rakyat itu sendiri," kata Da'i di gedung Rupatama Mabes Polri, Kamis (27/10/2022).
Dia berpesan kepada anggota Polri untuk tidak tampil mencolok dengan menampilkan gaya hidup mewah. Terlebih ketika berhadapan langsung dengan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan sampai kita berada di depan masyarakat, tapi kita tampil berbeda," tegasnya.
Bachtiar mengakui gaya hidup mewah ini tidak terjadi baru-baru ini, melainkan sudah berlangsung lama. Sejak dulu, Kapolri selalu menegaskan untuk menghindari hal tersebut.
Namun hal tersebut terulang karena masalah itu merupakan persoalan kultural yang membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikannya.
"Memang gaya hidup itu bukan sekarang saja. Dari masa para senior saya dan saya sendiri kemudian para Kapolri berikutnya, sudah kita berikan. Itu sudah saya sampaikan. Tapi kembali tapi masalah kultural," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti gaya hidup mewah anggota kepolisian. Ia meminta polisi tak memamerkan harta dan barang mewah meski dari keluarga berada.
"Saya tahu mungkin keluarga rekan-rekan juga berangkat dari orang berada, tapi saat ini bukan waktunya untuk dipamer-pamerkan," ujar Jenderal Sigit dalam Instagramnya, seperti dilihat, Senin (24/10).
Ia meminta anggotanya menahan diri. Pasalnya, menurut Kapolri, situasinya sedang tidak baik.
"Terkait dengan gaya hidup mewah, Pak Presiden juga sudah betul-betul memberikan penjelasan secara gamblang saya kira, masalah kebiasaan-kebiasaan menggunakan mobil bagus, motor gede, situasinya lagi tidak baik," lanjut Sigit.
Simak Video 'Da'i Bachtiar Soroti Aspek Kultural Jadi Hambatan Reformasi Polri':
