Di Forum Parlemen Asia-Pasifik, Puan Suarakan Penentangan Senjata Nuklir

Di Forum Parlemen Asia-Pasifik, Puan Suarakan Penentangan Senjata Nuklir

Inkana Izatifiqa R Putri - detikNews
Kamis, 27 Okt 2022 15:12 WIB
Puan Maharani
Foto: Istimewa
Jakarta -

Ketua DPR RI Puan Maharani menghadiri the 30th Annual Congress of the Asia-Pacific Parliamentary Forum (APPF 30) di Bangkok, Thailand, Rabu (26/10). APPF ke-30 ini digelar di Gedung Baru Parlemen Thailand dan dibuka oleh Presiden Majelis Nasional Thailand sekaligus Ketua Komite Eksekutif dan APPF ke-30, Chuan Leekpai.

Seperti diketahui, pemilihan Gedung Baru Parlemen Thailand sebagai tempat berlangsungnya APPF ke-30 merupakan bentuk dukungan terhadap konsep green building. Hal ini mengingat bagian tengah ruang pertemuan parlemen Thailand tidak memiliki pendingin ruangan dan lampu listrik.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Majelis Nasional Kerajaan Thailand karena telah menjadi tuan rumah Pertemuan Tahunan ke-30 APPF," kata Puan dalam keterangan tertulis, Kamis (27/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun APPF ke-30 mengambil tema 'Peran Parlemen dalam Mempercepat Pembangunan Berkelanjutan Pasca Wabah Coronavirus 2019'. Puan menilai pertemuan tema ini sejalan dengan kondisi dunia saat ini. Pasalnya, dunia membutuhkan tindakan kolektif untuk mengatasi berbagai krisis, mulai dari pandemi, kenaikan harga pangan dan energi, hingga mengakhiri perang.

"Untuk mengatasi krisis ini, kita harus bekerja sama dalam kesatuan. Kita harus menghindari bekerja secara individu tanpa koordinasi. Tak terkecuali negara-negara di Asia-Pasifik," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI ini pun mengatakan wilayah Asia-Pasifik merupakan wilayah pendorong pertumbuhan ekonomi global. Oleh karena itu, menurutnya APPF harus mampu mendorong perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik guna mendukung kemajuan pembangunan.

"Kita harus menjunjung tinggi komitmen kita terhadap perdamaian karena telah menciptakan lingkungan yang kondusif di kawasan ini. Dan perdamaian adalah dasar dari kemajuan ekonomi di Asia-Pasifik," ucapnya.

"Tidak ada pembangunan tanpa perdamaian, dan tidak ada perdamaian tanpa pembangunan," lanjutnya.

Dalam forum ini, Puan juga kembali menyuarakan perdamaian dan meminta agar APPF menentang keras penggunaan senjata nuklir. Pasalnya, menurut Puan, perang nuklir justru akan menimbulkan kesengsaraan untuk semua pihak.

"Perdamaian juga merupakan prasyarat untuk pemulihan berkelanjutan dan memerangi pemanasan global. Kita, Anggota Parlemen, harus memainkan peran yang lebih besar dalam mempromosikan perdamaian. Kita seharusnya tidak duduk di pagar dalam menghadapi ketegangan geopolitik," katanya.

Memaknai Istilah 'tidak duduk di pagar', Puan mengatakan negara-negara kawasan Asia-Pasifik tidak boleh netral terkait perang nuklir. Dalam hal ini, APPF perlu bersikap tegas terhadap penggunaan senjata nuklir.

"Kita harus meyakinkan pemerintah kita masing-masing untuk tidak menggunakan kekerasan dalam resolusi konflik. Kita membutuhkan lebih banyak dialog dan diplomasi dalam menyelesaikan perbedaan antar bangsa," tambahnya.

Cucu Proklamator RI Bung Karno itu pun menyinggung soal penyelenggaraan 'The 8th G20 Parliamentary Speaker Summit' (P20)' yang digelar awal bulan lalu di Jakarta. Ia mengatakan DPR RI menjadi tuan rumah dan presidensi pertemuan forum parlemen negara G20 dengan topik 'Parlemen yang Lebih Kuat untuk Pemulihan Berkelanjutan'.

Melalui pertemuan ini, Puan menilai Asia-Pasifik membutuhkan parlemen yang kuat dan efektif. Hal ini bertujuan agar Asia-Pasifik dapat berkontribusi menciptakan kawasan yang damai dan sejahtera.

"Pada pertemuan dan di tingkat global, ada pemahaman bahwa parlemen harus bekerja secara efektif jika kita ingin menjadi bagian dari solusi krisis saat ini," ujarnya.

"Oleh karena itu, mari kita bekerja sama selama pertemuan APPF ini dalam mencari kontribusi parlemen untuk solusi dari tantangan kita bersama di Asia-Pasifik," lanjut Puan.

Di samping isu perdamaian, Puan juga membahas soal pentingnya pemberdayaan perempuan bagi kemakmuran masyarakat dunia. Dirinya juga berbicara tentang kemajuan kesetaraan gender di Indonesia.

Simak juga 'Antisipasi Serangan Musuh, Militer Rusia Latihan Nuklir!':

[Gambas:Video 20detik]



(ncm/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads