Terungkap Siti Elina Diam-diam Ambil Pistol Paman Sebelum ke Istana

Terungkap Siti Elina Diam-diam Ambil Pistol Paman Sebelum ke Istana

Wildan Noviansah - detikNews
Kamis, 27 Okt 2022 08:20 WIB
Wanita bawa pistol coba terobos Istana Negara diborgol di kantor polisi (dok. Polisi)
Wanita berpistol yang mencoba menerobos Istana Negara diborgol di kantor polisi. (Foto: dok. polisi)
Jakarta -

Polisi mengungkap asal-usul senjata api yang dibawa Siti Elina (24), wanita yang mencoba menerobos Istana Negara dengan menodongkan pistol ke anggota Paspampres yang berjaga. Ternyata pistol itu milih paman Elina.

Elina mencoba menerobos Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, pada Selasa (25/10) pukul 07.00 WIB. Elina awalnya berjalan kaki dari Harmoni ke arah Medan Merdeka Utara.

Saat tiba di pintu masuk Istana, Elina menodongkan pistol ke arah anggota Paspampres. Polisi kemudian menangkap wanita tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Krimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut Elina mengambil pistol pamannya. Elina, kata Hengki, mengambil pistol itu secara diam-diam sehari sebelum ke Istana.

"Senjata ini baru sehari sebelumnya diambil yang bersangkutan secara diam-diam yang ternyata milik pamannya," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi, Rabu (26/10/2022).

ADVERTISEMENT

"Kemudian (senjata tersebut) dibawa saat akan menerobos Istana, dari sini kita sita," tambahnya.

Paman Elina Adalah Pensiunan TNI

Senjata yang dibawa Elina saat mencoba menerobos Istana Negara rupanya milik pamannya. Usut punya usut, paman Elina merupakan pensiunan anggota ABRI atau TNI.

"Pamannya iya (mantan ABRI)," kata Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar di Polda Metro Jaya, Rabu (26/10).

Simak Video: Fakta Terbaru Kasus Siti Elina, Wanita Todongkan Pistol ke Paspampres

[Gambas:Video 20detik]



Siti Elina Jadi Tersangka

Polisi telah menetapkan Siti Elina sebagai tersangka. Elina dijerat dengan Pasal 335 KUHP.

"Kita konstruksikan juga Pasal 335 KUHP karena adanya paksaan fisik dan psikis sehingga petugas harus melakukan tindakan tegas, terukur, dan tetap humanis," kata Hengki.

Hengki menambahkan Siti Elina mengarah pada kelompok radikalisme.

"Setelah kami lakukan riksa (pemeriksaan) ternyata benar tersangka ini mengarah ke hal-hal berkait radikalisme dan teror," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(fas/maa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads