Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni menanggapi perintah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada anak buahnya untuk menindak aksi premanisme hingga geng motor yang meresahkan masyarakat. Sahroni menilai instruksi tersebut adalah penegasan Jenderal Sigit yang ingin masyarakat hidup nyaman dan aman.
Sahroni mengatakan informasi terkait aksi-aksi kejahatan kini lebih cepat tersebar di media sosial (medsos). Hal tersebut juga membuat semua masyarakat menjadi lebih mengetahuinya.
"Mestinya nggak perlu perintah ke jajaran bawah, toh semua masyarakat sudah tahu dan bahkan sering melihat melalui medsos," kata Sahroni kepada wartawan, Selasa (25/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menganggap bahwa perintah Kapolri itu juga sebagai peringatan kepada kapolda dan kapolres seluruh Indonesia. Menurutnya, jika para kapolda dan kapolres tidak mumpuni memberantas semua jenis kejahatan, akan siap-siap diganti.
"Jadi perintah Kapolri sekarang ini sekaligus menegaskan, kalau memang para kapolda dan kapolres tidak berantas itu semua, siap-siap saja untuk digantikan kepada para pejabat lain yang mumpuni untuk berantas semua kejahatan agar masyarakat nyaman dan aman," ucapnya.
Kapolri Perintahkan Tindak Premanisme dan Geng Motor
Seperti diketahui, Jenderal Sigit memerintahkan anak buahnya menjamin kondisi masyarakat. Soalnya, akhir-akhir ini, menurutnya, premanisme meningkat.
"Mewujudkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat. Saya kira banyak hal yang rekan-rekan bisa lakukan, sudah banyak namun belum terlihat," kata Sigit, sebagaimana dilihat detikcom di akun Instagramnya, Rabu (25/10).
Polisi diperintahkannya turun langsung ke lapangan. Program-program yang dulu mati tapi sempat bermanfaat bisa dihidupkan kembali.
Lihat juga Video: Kapolri ke Anak Buah: Yang Bisa Dipermudah Jangan Dipersulit
Masalah keamanan yang akhir-akhir ini muncul ke permukaan harus ditangani dengan baik dan segera. Soalnya, bila tak segera ditangani, masalah itu bisa menjadi sulit dikendalikan. Premanisme menjadi contoh yang disorot Kapolri.
"Terkait masalah premanisme, geng motor, tawuran, tolong ini betul-betul bisa dilakukan penindakan, karena akhir-akhir ini meningkat. Rekan-rekan saya harapkan jangan gamang dengan hal-hal seperti itu," kata Listyo.
Polisi bisa bekerja sama dengan pemangku kepentingan lain bila kesulitan menindak masalah-masalah itu. Premanisme yang meresahkan masyarakat harus diusut sampai ke akar-akarnya dengan penanganan yang sesuai.
"Karena kalau dibiarkan berkembang menjadi besar, kita akan sangat kesulitan," kata Sigit.