Banjir Air Mata di Sidang Bharada E dari Keluarga Yosua

Banjir Air Mata di Sidang Bharada E dari Keluarga Yosua

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 25 Okt 2022 20:49 WIB
Orang tua Brigadir Yosua Hutabarat menjadi saksi dalam sidang dengan terdakwa Bharada Eliezer di PN Jaksel, Selasa (25/10/2022). Bharada E sempat sungkem ke orang tua Yosua sebelum sidang.
Momen Bharada Eliezer Sungkem ke Orang Tua Yosua (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Jakarta -

Sidang lanjutan Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E dibanjiri kesedihan dan air mata. Sidang Eliezer kembali mengingatkan Keluarga Brigadir N Yosua Hutabarat akan luka yang mereka alami.

Nuansa kesedihan sudah terlihat dari awal sidang dimulai pada Selasa (25/10/2022) di Pengadilan Negeri Jaksel. Momen mengharukan pertama itu terjadi saat Eliezer bersimpuh di hadapan kedua orang tua Yosua.

Saat itu, Ayah Yosua, Samuel Hutabarat; ibu Yosua, Rosti Simanjuntak; serta pengacara keluarga Yosua, Kamaruddin Simanjuntak; terlihat masuk ke ruang sidang. Setelah ayah dan ibu Yosua duduk di kursi saksi, Eliezer, yang duduk di kursi terdakwa, menghampiri orang tua Yosua.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia tampak menyalami dan sungkem ke ayah dan ibu Yosua. Setelah sungkem, Eliezer kembali duduk di kursi terdakwa.

Momen sedih kedua adalah ketika pacar Yosua, Vera Mareta Simanjuntak, menangis saat bersaksi di sidang pembunuhan Brigadir J dengan terdakwa Bharada Richard Eliezer alias Bharada E. Dia menangis saat menceritakan ancaman yang diterima kekasihnya.

ADVERTISEMENT

Awalnya jaksa penuntut umum (JPU) menanyakan soal hubungannya dengan Yoshua. Setelah itu, Vera dipersilakan bersaksi soal adanya ancaman yang diterima oleh Yosua.

"21 Juni video call. Saya bilang lagi di mana, (Yosua jawab) 'Abang ada masalah, Dik. Tapi Abang nggak bisa ceritain masalah ini ke Bapak, ke Mamak, ke Reza, ke Kak Yuni, bahkan ke Adik," kata Vera menirukan kata-kata Yosua.

Vera mengaku mendesak Yosua untuk bercerita. Namun Yosua menolak dan mengatakan Yosua akan menanggung masalah tersebut sendiri.

Vera lantas menangis saat menceritakan hal tersebut. Tepat di sampingnya, adik Yosua yang bernama Mahareza Rizky pun terlihat menangis dan menyeka air matanya.

"Saya bertanya, 'Ceritalah, Bang, masalah apa? Jangan dipendam sendiri. Dia cuma bilang, 'Nggaklah, Dik, biarlah Abang yang nanggung ini," ungkap Vera sambil menangis.

Suasana sedih juga terjadi saat orang tua Yosua bersaksi. Sambil menangis keluarga Yosua meminta Eliezer berkata jujur.

"Memang Eliezer sudah minta maaf, dan mengakui kesalahan apa yang diperbuat, saya beserta istri dan keluarga, almarhum punya satu iman yang diajarkan Yesus Kristus. Sedangkan Yesus sudah disalibkan masih berdoa pada Bapa di surga, Bapa ampunilah mereka. Perbuatan Bharada E sudah diakui secara terbuka. Kami terima, tapi biar proses hukum berjalan sesuai dengan ada yang di negeri kita," kata ayah Yosua, Samuel Hutabarat.

Simak video 'Putri Puji Yosua Rajin, Sampai Bingung Mau Kasih Gaji Berapa':

[Gambas:Video 20detik]



Selengkapnya di halaman berikutnya.

Samuel kembali berpesan hal yang sama kepada Eliezer saat hakim bertanya tentang permintaan Eliezer untuk sujud ke keluarga Yosua. Orang tua Yosua tidak menjawab langsung pertanyaan hakim itu.

"Yang saya mohon sebelumnya Yang Mulia, saya mohon pada Bharada E, coba lihat saya, Nak. Kamu harus berkata jujur. Apa yang kamu lihat apa yang kamu rasakan saat kejadian saya mohon di persidangan selanjutnya di depan hakim Yang Mulia kamu jujur. Tuhan Yesus berkati," kata Samuel.

Hal yang sama dikatakan ibu Yosua, Rosti Simanjuntak, yang menyampaikan pesan serupa. Rosti meminta Eliezer tidak lagi mengikuti skenario Sambo. Rosti mengatakan kasus ini sangat berat, dia meminta Eliezer berkata jujur dan memulihkan nama Yosua.

"Sama, Pak, saya minta berkata jujurlah sejujur-jujurnya agar pemulihan nama anak saya jangan skenario itu terus. Itu anak saya sudah terbunuh secara keji, masih juga selalu difitnah, rekayasa mereka. Jadi Bharada E ada di dalam ya mohon karena kita diajarkan saling berkata jujur, dan saling mengampuni. Berkata jujurlah, sejujur-jujurnya, jangan ada yang ditutup-tutupi, jangan ada pembohong dan pembohong diikuti terus," ujar Rosti.

Di momen inilah Eliezer terlihat mengeluarkan air mata sambil menunduk.

"Sebagai orang tua, ibu, yang betul-betul berduka berat dengan kepergian anak kami yang suda dirampas nyawanya. Sebenarnya secara manusia kalian tidak ada hati nurani sedikitpun pada anakku, menyelamatkan anakku. Tapi kami diajarkan beriman pada Tuhan, saling mengampuni, jadi kami mohon nak agar arwah anak kami tenang tolong berkata jujur, Nak, darahnya, tangisannya biar Tuhan terima di sisi-Nya," sambung ibu Yosua.

Eliezer Yakin Tak Ada Pelecehan

Setelah orang tua Yosua menyampaikan pesan, giliran Eliezer menyampaikan tanggapan. Dalam tanggapannya, Eliezer meyakini tidak ada pelecehan seksual yang dilakukan Yosua terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

"Saya ingin menyampaikan saya akan berkata jujur dan membela untuk terakhir kalinya. Membela abang saya, Bang Yos (Yosua)," kata Richard di ruang sidang, Selasa (25/10).

"Karena untuk saya pribadi, saya tidak mempercayai bahwa Bang Yos setega itu melakukan pelecehan. Saya tidak meyakini bahwa Bang Yos melakukan pelecehan," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2
(zap/eva)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads