Jelang KTT G20, Kominfo: 90% Sudah Siap-Semua Kepala Negara Akan Hadir

Jelang KTT G20, Kominfo: 90% Sudah Siap-Semua Kepala Negara Akan Hadir

Danzel Samuel - detikNews
Selasa, 25 Okt 2022 16:42 WIB
G20
Foto: Kominfo

Dalam Ekonomi Digital, Indonesia mengusung tema 'Achieving a Resilient Recovery: Working Together for A More Inclusive, Empowering and Digital Sustainable Transformation,' dalam Digital Working Group (DEWG) G20.

Airlangga Hartarto, yang juga Ketua Sherpa Track berharap Indonesia mampu menjadi promotor prinsip-prinsip dan nilai-nilai dasar serta mampu melahirkan legacy yang konkret di bidang ekonomi digital nasional maupun ekonomi digital global.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Melalui instrumen itu, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia bangkit dan pulih bersama," ujarnya.

Menurut Airlangga, pesatnya perkembangan digitalisasi seperti dua sisi mata uang. Di satu sisi, digitalisasi berperan melakukan percepatan pemulihan dengan konektivitas yang cepat.

ADVERTISEMENT

Di sisi lainnya, digitalisasi juga menciptakan kesenjangan karena adanya masalah literasi dari masyarakat. Transformasi digital, juga tidak sebatas teknologi dan juga lifestyle, tetapi juga mengurangi gap dan mempercepat keseimbangan dan juga mendukung pemulihan yang lebih cepat. Oleh karena itu, Airlangga menjelaskan, G20 telah menempatkan isu digitalisasi sebagai salah satu katalisator utama sumber pertumbuhan perekonomian.

"Pembahasan mengenai pemanfaatan digital terus berlangsung, termasuk dalam Presidensi G20 Indonesia," ujarnya.

Jaringan Kesehatan Global

Dalam Jaringan Kesehatan Global, Indonesia mengusung pembentukan Financial Intermediary Fund (FIF) dalam rangka mendukung tata kelola kesehatan global.

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani, sebagian besar negara anggota G20 memberikan dukungan kuat bahwa WHO perlu diperkuat dalam hal efektivitas, kredibilitas, serta sumber daya yang lebih memadai. Terlebih jika terkait dengan pandemi atau juga perubahan iklim, dunia dihadapkan pada kesenjangan antara isu yang perlu ditangani disandingkan dengan ketidakseimbangan tata kelola atau sumber daya masing-masing negara yang menciptakan respon berbeda.

"Khususnya dalam pandemi, kita melihat WHO sebagai tata kelola atau otoritas kesehatan global perlu dibenahi dan kemudian G20 sebagai forum utama ekonomi global memutuskan bahwa kita perlu mendukung melalui pembentukan dari FIF ini," jelas Menkeu.

FIF telah didirikan di bawah World Bank sebagai wali amanat. Saat ini FIF telah memiliki 15 kontributor yakni 12 kontributor berasal dari anggota G20 dan 3 filantropi internasional dengan dana yang terkumpul mencapai USD 1.373 miliar.

Stabilisasi Politik Global

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan konflik geopolitik, terutama perang antara Rusia dan Ukraina turut menjadi perhatian para anggota G20.

Hal ini bisa berimplikasi negatif dan menjadi tantangan dalam agenda pembangunan masing-masing negara. Menurutnya, diperlukan langkah maju yang kolaboratif antara seluruh negara.

"Oleh karena itu, multilateralisme yang lebih inklusif dan optimal dibutuhkan dengan segera untuk menyelaraskan negara-negara tersebut dalam proses perumusan aksi kolektif," katanya.

Menyikapi hal ini, Suharso mengatakan Indonesia harus mengambil pendekatan yang tidak menyudutkan negara tersebut dan memberi ruang bagi delegasi untuk memahami isu tersebut dengan caranya masing-masing.

"Jadi kita tidak menggunakan kata-kata yang bisa memberi pengaruh yang kurang menyenangkan bagi anggota G20 yang lainnya, tetapi juga tidak memberikan kalimat yang membuat superior yang lainnya," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kerja Sama Pembangunan dan Kerja Sama Nordik Denmark Flemming Moller Mortensen juga menyinggung isu perang. Menurutnya krisis global terus diperparah oleh perang di Ukraina akibat serangan Rusia di negara tersebut.

"Perang yang tidak adil di Ukraina telah secara dramatis meningkatkan harga energi dan, mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh dunia," ujarnya.


(akn/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads