Salah satu buku yang dirilis bertajuk 'Peranan dan Bentuk Hukum Pokok-Pokok Haluan Negara (PPHN) sebagai Payung Hukum Pelaksanaan Pembangunan Berkesinambungan dalam Menghadapi Revolusi Industri 5.0 dan Indonesia Emas'.
Adapun dua buku lainnya ditulis Ramli bersama putera dan puterinya, yakni 'Hukum sebagai Infrastruktur Transformasi Indonesia', yang ditulis bersama Dr. Tasya Safiranita Ramli, dan 'Kompilasi Perjanjian Internasional Aktual di Bidang Kekayaan Intelektual yang Diratifikasi Indonesia', ditulis bersama Dr. Tasya Safiranita Ramli dan Reihan Ahmad Millaudy. Selain ketiga buku karya Prof. Ahmad M. Ramli, FH Unpad juga meluncurkan buku 'Rahasia Dagang', karya Dr. Ranti Fauza Mayana, dan Tisni Santika.
"Buku 'Hukum sebagai Infrastruktur Transformasi Indonesia' sangat bermanfaat bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0, hingga Society 5.0. Teori Hukum Transformatif yang dicetuskan Prof. Ramli merupakan sebuah teori hukum yang memandang hukum tidak semata berfungsi untuk terciptanya ketertiban, kepastian, dan keadilan. Tetapi juga menjadikan hukum sebagai infrastruktur transformasi untuk kekuatan bangsa dalam menghadapi revolusi digital yang tidak dapat dibendung," jelas Bamsoet dalam peluncuran buku karya para guru besar FH Unpad sekaligus penandatanganan perjanjian kerjasama antara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Hukum dan HAM (BPSDM Hukum dan Ham) dengan FH Unpad, di Kampus Unpad, Bandung, Senin (24/10).
Ketua DPR RI ke-20 itu menjabarkan pendekatan hukum transformatif progresif juga diperlukan di berbagai bidang, agar Indonesia bisa unggul sebagai kompetitor saat dunia memasuki transformasi yang demikian masif. Hukum, kata Bamsoet, berfungsi sebagai akselerator transformasi di berbagai bidang, dan bukan sebagai penghambat transformasi.
"Buku lainnya yang ditulis Prof. Ramli, 'Lagu-Musik dan Hak Cipta', juga tidak kalah penting. Ditulis dengan gaya bertutur yang mudah dicerna, buku ini membawa kita memahami tidak hanya aspek hak cipta, tetapi juga background terciptanya sebuah lagu tanpa perlu susah mencerna, karena ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami meskipun tetap ilmiah," ulas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar itu menyebut hadirnya berbagai buku karya para guru besar FH Unpad membuktikan civitas akademika Unpad memiliki reputasi tinggi. Menurutnya, hal itu membuat Unpad bisa menempati ranking membanggakan, baik di level nasional maupun level internasional. Berdasarkan pemeringkatan QS World University Rankings yang dirilis Juni 2022, peringkat Unpad kembali naik pada peringkat 751-800 dunia dan menduduki peringkat ke-7 nasional.
Lahirnya berbagai karya buku tersebut, lanjut Bamsoet, juga membuktikan FH UNPAD memiliki kekhasan dalam bidang cyber law dan transformasi digital yang saat ini menjadi sangat relevan dan kontekstual. Terlebih dunia tidak hanya telah memasuki revolusi industry 4.0 melainkan juga society 5.0, di mana perkembangan teknologi mendorong manusia untuk menciptakan nilai baru. Salah satunya, tutur Bamsoet, metaverse yang dapat menjembatani dunia maya dengan dunia realita, karena pengguna memiliki akses pada avatar digital untuk berinteraksi hingga bertransaksi dalam komunitas virtual yang saling terhubung.
"Saya sendiri telah terjun ke dunia metaverse dengan mengembangkan Bali Metatourism, melalui kolaborasi antara Bali Twin Metaverse, PT Blackstone Indonesia, Grahadi Bali Entertainment dan Kicau Mania. Melalui Bali Metatourism, siapapun, kapanpun, dan dimanapun, bisa menikmati eksotiknya pulau Bali dan aset yang dimiliki PT Blackstone Indonesia, Grahadi Bali Entertainment dan Kicau Mania secara virtual seolah berada langsung dalam dunia nyata," urai Bamsoet.
"Unpad tidak boleh kalah, harus segera melahirkan metaeducation untuk mempermudah pelayanan pendidikan kepada para mahasiswa dan sivitas akademikanya," imbuhnya.
(ega/ega)