Dinkes Banten Catat 12 Kasus Anak Gagal Ginjal Akut

Dinkes Banten Catat 12 Kasus Anak Gagal Ginjal Akut

Bahtiar Rifa'i - detikNews
Senin, 24 Okt 2022 18:03 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti (Bahtiar-detikcom)
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti (Bahtiar/detikcom)
Jakarta -

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti menyebutkan ada 12 kasus anak mengalami gagal ginjal akut. Selain itu, terdapat 6 orang meninggal dunia.

"Kita ada 12 kasus di Banten ini, 6 kasus meninggal dunia, 5 kasus sudah sembuh, 1 kasus masih dalam perawatan," kata Ati kepada wartawan di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Serang, Senin (24/10/2022).

Ati memerinci 12 kasus itu adalah 4 kasus di Kota Tangerang dengan 3 anak meninggal dan 1 masih dirawat. Di Kabupaten Tangerang, ada 6 kasus dengan 4 anak meninggal dan dua orang sembuh. Kemudian di Tangerang Selatan (Tangsel) ada 1 kasus dan dinyatakan sembuh, kemudian di Kota Cilegon ada 1 kasus dan meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Usia (rata-rata) di bawah 5 tahun," ujarnya.

Sesuai dengan arahan Kemenkes, Dinkes sudah meneruskan edaran obat sirup mana saja yang dilarang edar. Selain itu, berdasarkan BPOM, sudah ada sirup yang aman dan layak konsumsi terbebas dari zat berbahaya etilen glikol, dan dietilen glikol.

ADVERTISEMENT

"Nah, nanti kita menunggu dulu kembali surat edaran Kemenkes karena akan ada revisi edaran, kita sifatnya kan tindak lanjut," jelasnya.

Secara umum, gejala yang muncul dari korban anak gagal ginjal adalah infeksi saluran pernafasan akut, demam, tidak nafsu makan, kadang muntah, dan mengalami penurunan kesehatan.

"Ada penurunan (kualitas) dari urine, lama-lama kalau sudah parah urine-nya cokelat dia tidak bisa kencing sama sekali, ketika sudah tidak bisa kencing bengkak badannya kemudian pembesaran kelenjar getah bening," ujarnya.

Dinkes memberi imbauan, anak usia di bawah 5 tahun yang mengalami infeksi saluran pernafasan tidak panik tapi tetap tenang. Warga agar tidak membeli obat sendiri apalagi di warung tanpa dosis. Lebih baik katanya datang ke rumah sakit atau puskesmas sesuai dengan resep dokter.

"Yang pasti daya tahan tubuh harus bisa dijaga," pungkasnya.

(bri/yld)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads