Jelang KTT G20, Operasi Intelijen Keimigrasian Digelar

Jelang KTT G20, Operasi Intelijen Keimigrasian Digelar

Andi Saputra - detikNews
Senin, 24 Okt 2022 13:59 WIB
Plt Dirjen Imigrasi Prof Widodo Ekatjahjana melakukan sidak pelayanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Widodo marah ke pihak bank di Visa on Arrival (VoA).
Sidak Plt Dirjen Imigrasi di bandara Bali beberapa waktu lalu. (dok. detikcom)
Jakarta -

Ditjen Imigrasi tidak mau kecolongan dalam mendukung event puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Oleh sebab itu, operasi intelijen keimigrasian dengan sasaran orang asing yang akan digelar hingga event berakhir. Hal itu untuk mewaspadai potensi ancaman dan gangguan yang dilakukan oleh orang asing.

"Untuk mencegah ancaman dan gangguan tersebut, Ditjen Imigrasi beserta kementerian/lembaga terkait menggelar operasi intelijen yang dimulai sejak Juni 2022 hingga sekarang," kata Direktur Intelijen Keimigrasian, Ditjen Imigrasi, RP Mulya, sebagaimana dilansir website Imigrasi, Senin (24/10/2022).

Tim operasi telah melaksanakan pemantauan terhadap kurang lebih 23 kegiatan G20, baik side event, main event, maupun ministry meeting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selanjutnya tim akan melakukan pemantauan terhadap kurang lebih 8 kegiatan G20 serta 1 kegiatan acara puncak G20 yang akan diselenggarakan di Bali," jelas RP Mulya.

RP Mulya menyebut bahwa tim melaksanakan kegiatan pemantauan pada setiap penyelenggaraan rangkaian acara G20. Target operasi antara lain memastikan pemberian visa ataupun fasilitas keimigrasian lainnya kepada delegasi dan jurnalis asing agar berjalan dengan baik. Kemudian tim juga memastikan kesiapan pelayanan keimigrasian pada Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) dan kantor imigrasi.

ADVERTISEMENT

"Selanjutnya kami terus mengantisipasi kerawanan pelanggaran keimigrasian serta hal lain terkait tugas dan fungsi keimigrasian. Selain itu, tim operasi memetakan potensi gangguan keamanan dan ketertiban yang bisa saja terjadi di sekitar acara seperti aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh orang asing," beber RP Mulya.

Tindakan ini dilakukan, kata RP Mulya, mengingat forum KTT G20 merupakan forum yang bergengsi di dunia dan menjadi cermin negara Indonesia di mata dunia. RP Mulya mengharapkan dukungan berbagai pihak yang terkait demi keberhasilan penyelenggaraan acara puncak KTT G20.

"Kami mengharapkan terjalinnya koordinasi dan pertukaran informasi untuk memetakan berbagai potensi kerawanan sehingga tercipta rekomendasi terhadap antisipasi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan terhadap penyelenggaraan G20, khususnya bagi Direktorat Jenderal Imigrasi yang terkait dengan pelayanan keimigrasian," pungkas RP Mulya.

Sebagaimana diketahui, puncak KTTG20akan berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022, yang dihadiri oleh para pemimpin dunia anggotaG20.Anggota G20 adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa. Spanyol juga diundang sebagai tamu tetap.

Simak Video 'Menlu Retno: G20 Tidak Boleh Gagal!':

[Gambas:Video 20detik]



(asp/dnu)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads