Jakarta - Festival makanan dan jajanan khas Indonesia digelar di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Ratusan warga ibukota pun menyerbu untuk mencicipi berbagai makanan khas Jakarta maupun daerah lain. Festival yang diadakan oleh produsen kecap bango ini dimulai pukul 15.00 WIb dan akan berakhir pukul 22.00 WIB, Sabtu (15/7/2006). Karena hanya berlangsung 7 jam, tidak heran jika warga tampak antusias sejak siang menunggu di depan loket.Sedikitnya 50 stand yang menyajikan 40 jenis makanan digelar di kios-kios di tengah lapangan Banteng dengan membentuk formasi huruf U. Di tengah-tengah, ratusan kursi dan meja disediakan khusus untuk pengunjung yang makan.Sementara kios-kios pun menyajikan berbagai makanan dan jajanan , baik yang langka maupun sudah sering kita jumpai. Dari penjual Nasi Ulam, Laksa Betawi, Pecak Gurame, Pucung Ikan Gabus, Nasi Uduk, Soto Tangkar, Bubur Ace, Ketoprak Ciragil, Nasi Goreng Gila, Asinan Betawi, Sate Pejompongan, Mie Blo'on, Soto Mie Menteng, Nasi Goreng kambing Kebon Serih dan lain-lain.Ada juga makanan dari daerah lain antara lain Mie Aceh, Sate Padang, Nasi Goreng Jawa, Rujak, Tahu Slawi, Tempe Mendoan, dan berbagai makanan lain.Pengunjung yang ingin menikmati jajanan terlebih dahulu harus memberi voucher dengan nominal Rp 1.000, Rp 5.000 dan Rp 10.000. Dengan voucher tersebut, pengunjung bebas membeli makanan dan jajanan yang dijual oleh stand yang ada di lokasi festival.Selain menampilkan berbagai makanan, juga ditampilkan atraksi budaya Betawi seperti kuda lumping dan debus. Juga ada permainan tradisional seperti congklak, bakiak panjang, lari bawa bola bekel, lari sendok gundu, dan pemutaran film tempo doeloe yang dibintangi oleh Benyamin S.
Banyak Sampah dan BerdebuMeski ramai dikunjungi warga, pengunjung festival makanan dan jajanan mengeluhkan banyaknya sampah yang berserakan dan debu."Berdebu banget. Ini kan tidak higienis bagi makanan," kata Wiwil, seorang ibu asal Depok yang datang bersama suami dan anak-anaknya.Wiwil mengusulkan kepada panitia supaya festival tahun depan diadakan di tempat yang lebih baik. "Seperti di Fatahillah tahun lalu-lah. Tempat
paving blok sehingga cocok untuk festival makanan," ujarnya.Saat ini banyak pengunjung yang menutup hidung baik dengan sapu tangan maupun dengan tangan. Sampah-sampah bekas makanan, sendok, bekas minuman, berserakan dan tidak ada tempat sampah khusus yang disediakan panitia.Pengunjung juga mengeluhkan sulitnya memperoleh
voucer karena antre dan tidak ada yang mengatur. Apalagi pada pukul 17.15 WIB
voucher pecahan Rp 5.000 sudah habis."Harusnya ada yang mengatur antrean. Saya sudah setengah jam antre rebutan beli voucer, " kata Yuli.
(jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini