.webp)
Arus lalu lintas di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, terpantau padat di beberapa titik hingga menimbulkan kemacetan. Antrean nampak mengular sepanjang sekitar 2 kilometer di kawasan Megamendung.
Pantauan detikcom pada Minggu (23/10/2022) pukul 10.30 WIB, kepadatan arus kendaraan menuju puncak sudah terjadi di kawasan Megamendung, Bogor. Antrean kendaraan tampak mengular panjang sejak menjelang lokasi wisata Cimory Dairy Land hingga Cimory Riverside.
Hambatan arus kendaraan terjadi karena banyaknya kendaraan keluar masuk di persimpangan menuju kawasan wisata. Sementara arus kendaraan menuju Jakarta, nampak lebih lengang, cenderung sepi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mulai macet tadi jam 11.00 WIB, kalau pagi lumayan lancar, nggak kayak gini, nggak ada antrean. Ini juga yang macet cuma arah ke Puncak, kalau arah Jakarta lancar-lancar saja," kata warga bernama Atho ditemui di Jl Raya Puncak kawasan Megamendung, Bogor, Minggu (23/10/2022).
Atho menyebut arus kendaraan menuju kawasan Puncak sempat mengalami kemacetan yang cukup lama pada Sabtu (22/10) kemarin. Kemacetan bahkan terjadi hingga menjelang malam hari.
"Kemarin yang lumayan lama macetnya, sampai saya mau pulang kerja masih macet, itu sekitar jam 19.00 WIB ya. Kalau sekarang macetnya baru ini aja, tadi pagi sih lancar," katanya.
Rekayasa lalu lintas akan diterapkan Satlantas Polres Bogor siang ini. Sistem satu arah atau one way untuk kendaraan menuju Jakarta akan diberlakukan. Sementara kendaraan menuju Puncak akan disetop sementara hingga arus kembali dimungkinkan untuk diberlakukan dua arah.
"Pukul 12.00 WIB kendaraan dari arah Jakarta menuju Puncak akan ditutup dan diberlakukan sistem one way dari arah Puncak ke arah Jakarta," kata Kasat Lantas Polres Bogor AKP Dicky Pranata dalam keterangannya, Minggu (23/10).
Waktu pemberlakuan sistem one way, kata Dicky, akan disesuaikan dengan kondisi arus lalu lintas di kawasan Puncak dan berdasarkan diskresi kepolisian.
"Bagi pengguna jalan menuju kawasan Puncak agar memperhatikan waktu keberangkatannya dan diharapkan mematuhi arahan petugas di lapangan," imbaunya.
Simak juga 'Bertambah, Ada 86 Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius di Jakarta':
