Suatu sore di penghujung minggu, Sheena 'Starlight' dan sang ibu sedang sibuk di ruang tamu rumahnya. Mereka berdua asyik mengatur posisi laptop, webcam, dan pengeras suara untuk kelas daring yang sudah rutin diadakan sejak awal 2021 lalu.
Semua 'alat tempur' selesai disiapkan. Tak perlu menunggu lama, kelas daring Sheena dimulai. Gadis cilik itu menyapa gurunya di balik monitor laptop, menyatakan siap untuk mengikuti kelas
Tak lama, terdengar alunan musik dari perangkat pengeras suara. Sheena mengangguk-angguk mengikuti irama. Senyum menghiasi raut wajahnya. Sesaat, ia menarik napas kemudian mulai bernyanyi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sheena 'Starlight' atau Afsheena Zerina Sofialdin adalah penyanyi cilik dan ventriloquist asal Bekasi. Di sela-sela kegiatannya yang padat, ia tetap menyempatkan untuk mengasah kemampuan vokalnya lewat kelas-kelas daring. Salah satunya adalah kelas vokal yang disediakan oleh Bintang Kecil.
Bintang Kecil merupakan sebuah aplikasi penyedia lebih dari 700 lagu anak. Tak hanya itu, terdapat juga berbagai layanan kelas daring untuk anak-anak.
Melia Lustojoputro sang inisiator tidak memiliki latar belakang sebagai seorang musisi. Ia lebih dikenal sebagai penata busana dan fotografer yang telah merintis kariernya selama lebih dari dua dekade. Meski begitu, kegemarannya dalam mengolah nada menjadi musik, mendorongnya untuk berkarya di bidang ini.
"Sesudah anak-anak (saya) lahir, saya coba bikin lagu lullaby untuk mereka. Saya coba bikin lagu untuk mereka jalan, untuk mereka bermain, gitu. Dan lagu anak-anak itu kan sangat sederhana, gitu ya, jadi bikinnya itu enak. Nggak bikin kepala pusing," terang Melia di program Sosok, detikcom.
Seiring bertambahnya usia sang anak, Melia menyadari betapa sedikitnya opsi lagu untuk didengar buah hatinya. Lagu anak Indonesia yang semakin langka membuat Melia berpikir bagaimana cara untuk menjayakan kembali lagu-lagu yang ramah anak. Akhirnya, gagasan membuat aplikasi Bintang Kecil pun tercetus.
Ia meyakini bahwa lagu anak adalah metode yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter kepada anak. Maka, Melia pun menyasar anak-anak usia 3-12 tahun untuk aplikasi buatannya. Menurut Melia, anak-anak di usia tersebut saat ini sangat kekurangan hiburan yang sesuai dengan usia mereka.
"Lagu anak-anak ini sebenarnya sangat berperan terhadap perkembangan karakter mereka. Untuk anak-anak yang tumbuh dengan karakter yang tidak sesuai dengan usianya itu, mereka akan cenderung untuk mempunyai sifat yang agresif, koruptif, apatis, dan nggak adil terhadap sesama. Dan itu membayangi kita karena mereka itu yang nanti akan jadi pemimpin kita," jelas Melia.
"Terutama anak-anak SD. Saat ini mereka kekurangan input atau hiburan untuk mereka. Anak-anak SD ini udah nggak mau nyanyi lagu Balonku, Pelangi, jadi itu sebabnya mereka mengadaptasi lagu dewasa yang mereka anggap lebih keren," lanjutnya.
Dukungan yang dibutuhkan Bintang Kecil, halaman selanjutnya.
Setali tiga uang dengan Melia, kekhawatiran ini juga dirasakan oleh Irma, ibu Sheena. Gagasan Melia disambut baik oleh Irma dengan mendaftarkan Sheena di kelas Bintang Kecil sejak 2021. Selain untuk mengasah kemampuan vokal Sheena, Irma juga ingin anaknya lebih terbiasa menyanyikan lagu anak-anak dari pada lagu orang dewasa.
"Kadang lagu orang dewasa itu maknanya terlalu berat buat anak-anak. Sheena ini kalau dikasih lirik lagu dia selalu nanya, 'Ini apa sih, Ma?' gitu. Tiap dia nyanyi, dia harus tahu apa yang dia nyanyikan. Jadi saya cari tempat yang memang support untuk anak-anak menyanyikan lagu anak-anak," tutur Irma.
Senada dengan sang ibu, Sheena bertutur singkat, "Sheena itu nggak begitu suka lagu orang gede-gede. Iya, Sheena kan masih anak-anak!"
Selain Sheena jadi terbiasa dengan lagu anak-anak, Irma mengaku bahwa kepercayaan diri Sheena juga lebih terasah. Hal ini terjadi karena kelas-kelas di Bintang Kecil mendorong anak-anak untuk banyak melakukan pertunjukan.
"Enaknya di Bintang Kecil itu, kita ada kelasnya. Anak-anak itu dibikin banyak challenge cover lagu. Jadi anak-anak belajar tampil, belajar perform. Jadi lebih percaya diri," jelas Irma.
Semangat Melia untuk mengembalikan kejayaan musik anak Indonesia lewat Bintang Kecil telah berjalan dua tahun lamanya. Sejauh ini, sudah terdapat lebih dari 6000 pengguna mengunduh aplikasi ini. Tak hanya itu, jumlah anak-anak yang mengikuti kelas di Bintang Kecil sudah mencapai lebih dari 300 anak di seluruh Indonesia.
Melia mengaku bahwa perjalanan Bintang Kecil masih sangat panjang untuk menciptakan ekosistem musik Indonesia yang ramah anak. Sembari terus memperbaiki kinerja Bintang Kecil, Melia juga berharap agar lebih banyak lagi wadah untuk menaikkan kembali popularitas lagu anak Indonesia.
"Saya harap akan ada yang lebih peduli tentang ini selain kita. Di mana kita nanti bisa bersinergi dan berkolaborasi," tutur Melia.