Wakil Ketua MPR RI Fadel Muhammad mengatakan MPR RI akan menggelar kegiatan konferensi internasional dalam membentuk Forum MPR Dunia. Agenda ini sebagai bentuk dukungan MPR RI dalam perhelatan G20 mendatang.
Kegiatan konferensi internasional ini nantinya akan diikuti oleh para Ketua Majelis Permusyawaratan, Majelis Syuro, atau lembaga sejenis dari negara-negara Anggota Kerja Sama Islam. Diketahui, konferensi internasional tersebut nantinya akan digelar di Bandung selama dua hari pada 24-26 Oktober 2022 mendatang.
"Ini (penyelenggaraan konferensi internasional dalam rangka pembentukan Forum MPR Dunia) sebagai bentuk dukungan Indonesia sebagai Presidensi dari G20," kata Fadel usai menghadiri acara 'Diskusi Dengan Netizen' di Bandung, Sabtu (22/10/2022).
Untuk pertama kalinya, Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20). Kegiatan G20 merepresentasikan kekuatan ekonomi dan politik dunia dengan komposisi anggota mencakup 80% PDB dunia, 75% ekspor global, dan 60% populasi global. Anggota G20 adalah Argentina, Australia, Brazil, Kanada, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Republik Korea, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Menurut Fadel pertemuan atau Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 tidak hanya pertemuan para pemimpin negara (eksekutif), tetapi juga pertemuan yang diikuti pimpinan parlemen (legislatif), seperti pertemuan pimpinan parlemen G20 (P20) beberapa waktu lalu.
"Kita ingin pertemuan G20 tidak saja di antara para eksekutif, tetapi juga legislatif (parlemen) pun terlibat dalam kegiatan G20. Maka, kita buat konferensi internasional yang diikuti para ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro negara-negara Anggota Kerja Sama Islam di Bandung pada 24-26 Oktober, sebelum pertemuan puncak G20 di Bali pada Desember nanti," jelas Fadel.
Fadel berharap dengan diadakannya konferensi internasional yang diikuti para ketua ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro ini, maka MPR Indonesia memiliki hubungan internasional dalam bidang parlemen, terutama untuk majelis tinggi (upper house).
"Jadi, tujuan utama kita adalah untuk mendukung presidensi Indonesia dalam G20, dan selanjutnya kita mengharapkan juga pembentukan Forum MPR Dunia ini menjadi legacy buat MPR RI yang sekarang maupun yang akan datang," ujarnya.
Lebih lanjut, Fadel mengungkapkan Forum MPR Dunia atau nama lain yang disepakati nanti tidak akan tumpang tindih dengan forum-forum parlemen yang sudah ada selama ini.
"Nanti kita lihat bentuk forum ini agar tidak terjadi tumpang tindih dengan forum parlemen lainnya. Forum MPR Dunia, atau nama lain yang nanti disepakati para ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro negara-negara Anggota Kerja Sama Islam, akan lebih banyak membicarakan kerjasama antar-majelis permusyawaratan dan masalah-masalah perdamaian dunia," ungkapnya.
Dia menambahkan pembentukan Forum MPR Dunia sudah mendapat dukungan dari negara-negara Anggota Kerja Sama Islam. Mereka juga menyanggupi untuk mengirim perwakilan untuk hadir dalam pertemuan tersebut.
"Ketika kita (Pimpinan MPR) mengundang para duta besar negara-negara Anggota Kerja Sama Islam beberapa waktu lalu, mereka mendukung pembentukan Forum MPR Dunia ini dan mereka menyanggupi untuk menghadirkan para ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro negara masing-masing untuk hadir dalam konferensi internasional di Bandung," sambung Fadel.
Untuk kegiatan ini, MPR RI telah mengundang lebih dari 50 negara ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro dari negara-negara Anggota Kerja Sama Islam. Kata Fadel, sejumlah negara sudah menyampaikan konfirmasi kehadirannya.
"Mudah-mudahan semua negara bisa hadir," harapnya.
Selain dari berbagai negara Anggota Kerja Sama Islam, konferensi internasional dalam rangka pembentukan Forum MPR juga sudah mendapat dukungan dari berbagai pihak, di antaranya Kementerian BUMN.
"Pimpinan MPR bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir yang mendukung penyelenggaraan konferensi internasional dalam rangka pembentukan Forum MPR Dunia ini. Kita berharap, penyelenggaraan konferensi internasional yang diikuti para ketua majelis permusyawaratan atau majelis syuro negara-negara Anggota Kerja Sama Islam ini bisa berjalan dengan lancar," pungkas Fadel.
Sebagai informasi, acara Diskusi Dengan Netizen di Bandung mengusung tema sentral 'Penguatan Diplomasi Majelis Permusyawaratan/Lembaga Senat melalui Forum Majelis Permusyawaratan Dunia' dan dihadiri oleh Plt. Deputi Bidang Administrasi Setjen MPR RI Siti Fauziah, Kepala Bagian Pemberitaan dan Hubungan Antar lembaga, Biro Humas dan Sistem Informasi Setjen MPR Budi Muliawan, Ketua Komunitas Blogger Bandung Agus Wibowo, serta sekitar 25 netizen Bandung pegiat medsos seperti blogger, YouTube sebagai peserta.
(prf/ega)