Pelaku penusukan perempuan berinisial T (20) di Desa Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, sempat mengaku sebagai petugas sensus kepada korban. Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bogor memastikan pelaku bukan petugas sensus.
"Iya, (pelaku) bukan petugas sensus," Kepala BPS Kabupaten Bogor Gandari Afianti Aju Fatimah saat dimintai konfirmasi, Sabtu (22/10/2022).
Gandari khawatir, dengan adanya kejadian itu, masyarakat menjadi takut apabila ada petugas sensus yang datang untuk mendata. Dia mengatakan, apabila ada yang mengaku petugas sensus datang tanpa tanda pengenal, sebaiknya tidak dibukakan pintu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita baca berita pelaku nyamar jadi orang sensus. Nanti takutnya orang jadi takut untuk dicatat (sensus). Nanti orang-orang akan takut membuka pintu. Kami sudah menyiapkan dengan name tag dan ada QR code-nya. Kalau nggak percaya, bisa di-scan barcode-nya. Kalau tanpa ada tanda pengenal yang sah, sebaiknya jangan dibukakan," paparnya.
Sementara itu, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin menyebut pelaku penusukan itu belum teridentifikasi. Polisi masih menelusuri CCTV di sekitar kediaman korban serta melakukan pendalaman dengan memeriksa saksi-saksi.
"Belum (teridentifikasi), masih dilakukan pendalaman saksi-saksi. Kemudian dari lokasi, kita sedang menelusuri CCTV," ujar Iman.
Pelaku Pura-pura Jadi Petugas Sensus
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (20/10) sekitar pukul 07.30 WIB. Pelaku mendatangi rumah korban dan berpura-pura menjadi petugas sensus.
"Pelaku menggunakan modus berpura-pura menjadi petugas sensus dengan meminta fotokopi KTP dan KK," ujarnya.
Polisi masih menyelidiki kasus tersebut. Belum jelas apa motif pelaku menusuk korban.
"Namun masih belum jelas maksud dan tujuan pelaku melakukan penusukan terhadap korban," ucapnya.
(azh/azh)