Polisi masih mengusut penyebab robohnya tembok di MTsN 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan, yang berujung tewasnya tiga siswa. Saat ini kasus tersebut telah naik tahap penyidikan.
"Iya (sudah naik), penyidikan," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy Idrus kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Irwandhy mengatakan saat ini polisi masih menunggu hasil laboratorium forensik (labfor). Dia menyebut polisi telah memeriksa saksi tambahan.
"Hari Senin kemarin sudah dilakukan pemeriksaan tambahan terhadap tiga orang, dari kepala sekolah, ada guru, dan satu office boy (OB). Sebelumnya kan dua penjaga sekolah, jadi totalnya lima. Untuk sementara kami masih menunggu hasil laboratorium," sambungnya.
Sebagaimana diketahui, insiden tembok roboh di MTsN 19 Pondok Labu, yang terjadi pada Kamis (6/10) akibat diterjang banjir, menewaskan tiga siswa dan melukai satu siswa. Tiga korban meninggal dunia bernama Dika, Dendis, dan Adnan. Selain itu, ada siswa yang mengalami luka bernama Aditya Daffa Luthfi.
Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji menyebut peristiwa tembok roboh di MTsN Pondok Labu itu terjadi sekitar pukul 14.50 WIB. Peristiwa itu bermula saat hujan deras menyebabkan air gorong-gorong meluap dan menggenangi area MTsN 19.
Tembok itu roboh akibat tidak mampu menahan luapan air setelah hujan deras. Saat tembok roboh, beberapa siswa tengah bermain di taman sekolah.
(idn/idn)