Mahfud: Polri Dulu Dianggap Jauh dari Islam, Kini Markasnya Tempat Pengajian

Mahfud: Polri Dulu Dianggap Jauh dari Islam, Kini Markasnya Tempat Pengajian

Karin Nur Secha - detikNews
Jumat, 21 Okt 2022 12:57 WIB
Mahfud Md (Karin-detikcom)
Foto: Mahfud Md (Karin-detikcom)
Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud Md menyebut institusi Polri sempat dianggap tak mengerti Islam pada 1970-an. Namun, Mahfud menyebut kondisi saat ini telah berubah.

"Polri misalnya, sampai tahun 1970-an masih dianggap angker, dikesankan jauh dari Islam dan dianggap tidak mengerti Islam. Dan sekarang ini markas-markasnya sudah sering menjadi tempat pengajian, tempat Al-Qur'an, bahkan di lingkungan Polri ada seragam muslimah Polri yang dipakai saat dinas di lapangan," ujar Mahfud dalam peringatan Hari Santri di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (21/10/2022).

Mahfud juga menyebut lulusan pesantren saat ini telah menduduki berbagai jabatan penting. Dia mengatakan santri bisa masuk ke berbagai sektor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saudara, setiap kontestasi politik di Indonesia selalu memperhatikan dukungan umat Islam dan kaum santri. Tidak mungkin orang ikut kontestasi politik mengatakan 'Saya tidak mau santri, saya tidak mau Islam,' itu tidak mungkin sekarang ini," ujar Mahfud.

"Karena kaum santri sekarang sudah mengalami mobilitas sosial sangat tinggi. Ini bukti bahwa umat Islam itu tidak ditakuti dalam proses politik di negeri ini melainkan selalu diperhitungkan peran-perannya," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Mahfud pun menyebut tidak ada islamofobia atau ketakutan terhadap Islam yang dilakukan oleh negara. Dia mengatakan islamofobia bisa saja ada di tengah masyarakat, tapi itu sikap masing-masing individu.

"Tidak ada lagi rasa takut terhadap Islam, karena tidak ada islamofobia di negara ini yang dilakukan oleh negara," kata Mahfud.

Lihat Video: Mahfud Bantah Ada Islamofobia: Istana Sering Undang Santri

[Gambas:Video 20detik]



(ain/haf)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads