Ulah Pasutri Bule Acungkan Jari Tengah Gegara Ogah Bayar Denda

Ulah Pasutri Bule Acungkan Jari Tengah Gegara Ogah Bayar Denda

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 20 Okt 2022 20:33 WIB
WN Australia minta maaf
WN Australia-WN Jepang meminta maaf. (dok. imigrasi)
Jakarta -

Pasangan suami istri (pasutri) warga negara (WN) Australia Maziar Darvishi dan WN Jepang Megumi Tadatsu kedapatan overstay saat hendak pulang ke Australia. Bukannya membayar denda, keduanya malah mencaci maki petugas Imigrasi hingga mengacungkan jari tengah.

Peristiwa itu terjadi di Terminal 3 Keberangkatan Bandara Internasional Soekarno Hatta pada 17 Oktober 2022 pukul 19.35 WIB. Saat itu, Maziar dan Megumi bersama dua anak mereka akan terbang ke Australia menggunakan pesawat QF42.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen keimigrasian, empat WNA itu telah overstay masing-masing selama dua hari. Sesuai ketentuan, mereka diminta membayar beban biaya overstay tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Maziar Darvishi menolak membayar beban biaya overstay. Pria tersebut justru marah dan melempar petugas Imigrasi. Karena kejadian itu, mereka batal terbang ke Australia. Mereka meninggalkan kantor Imigrasi begitu saja. Petugas hanya menahan paspor mereka.

Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, Muhammad Tito Andrianto, mengatakan tindakan dua WNA itu sangat menyinggung Imigrasi Republik Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Kami sangat tersinggung, Pak Menteri juga sangat tersinggung. Tindakan ini sudah masuk dalam unsur pidana," kata Tito dalam keterangan pers Imigrasi, Kamis (20/10/2022).

Lihat juga video 'Kerusuhan Brutal, Queretaro Dihukum Main Tanpa Penonton-Bayar Denda':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya pada halaman berikut.

Pasutri Bule Minta Maaf

Setelah diproses, secara resmi pasutri bule itu meminta maaf ke pihak Imigrasi. Pasangan ini menyampaikan permintaan maaf didampingi pihak Kedutaan Besar (Kedubes) Australia dan Jepang dengan mendatangi langsung Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta.

"Saya minta maaf atas tindakan saya telah menghina petugas," kata Maziar usai memberikan klarifikasi di Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta.

Megumi juga menyampaikan permintaan maaf. Dia mengakui bahwa telah melakukan perbuatan yang tidak baik.

"Saya minta maaf atas tindakan saya kepada petugas Imigrasi yang bertugas. Dan saya telah berbuat tidak baik karena overstay," kata Megumi.

Keduanya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan itu dan bersedia membayar denda overstay. Maziar meminta agar Imigrasi tidak membawa kasus ini ke ranah pidana atau melaporkan mereka ke polisi

Maziar melakukan tindakan kekerasan dengan melempar petugas Imigrasi dengan amplop berwarna cokelat. Dia juga mengacungkan jari tengah yang dipandang sebagai simbol penghinaan dan sikap merendahkan petugas ketika menjalani pemeriksaan di ruangan penyidik Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPIN Soekarno Hatta.

Halaman 2 dari 2
(lir/lir)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads