Panglima TNI Beberkan Pengamanan Total G20: Agar Tamu Aman dan Nyaman

Panglima TNI Beberkan Pengamanan Total G20: Agar Tamu Aman dan Nyaman

Silvia Ng - detikNews
Kamis, 20 Okt 2022 16:58 WIB
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di UGM, Rabu (12/10/2022).
Jenderal Andika Perkasa (Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng)
Jakarta -

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mendukung pengamanan menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar di Bali pada November nanti. Dia menyebut pihaknya memanfaatkan pantauan udara.

"Kita nanti punya mata di udara. Jadi sepanjang acara kita punya mata di udara karena kita tidak ingin bergantung info di lapangan saja, tapi juga dari udara," kata Jenderal Andika dalam jumpa pers virtual, Kamis (20/10/2022).

"Ini juga satu kemampuan yang belum pernah digelar sebelumnya, tapi saat ini kami gelar dalam rangka membantu," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenderal Andika mengklaim kemampuan tersebut dapat 'mengintai' berbagai gangguan, termasuk menghindari rute kemacetan saat KTT G20.

"Jangankan gangguan, misalnya rute kedatangan kepala negara dari 25 hotel ke Apurva Kempinski, kalau ada rute yang macet, kita bisa langsung tahu. Oke Plan A untuk rute kepala negara C ke Kempinski itu macet, coba masuk ke rute cadangan," ungkap Andika.

ADVERTISEMENT

Skenario Pengamanan Darurat hingga Bencana Alam

Andika mengatakan pihaknya menyiapkan kendaraan berlapis baja, yakni Anoa, di beberapa titik saat acara KTT G20 digelar. Dia menyebutkan kendaraan berlapis baja ini disiapkan untuk evakuasi apabila terjadi kondisi darurat yang mengancam jiwa.

"Sejauh ini disiapkan satu di Apurva Kempinski, Mangrove Tahura, GWK untuk dinner. Kemudian di Pulau Kura-kura. Ini ada dua atau tiga titik, Pantai Serangan dan gedung yang menyerupai pohon. Jadi intinya kendaraan lapis baja ini kan untuk evakuasi sementara apabila ada kondisi emergency atau yang mengancam jiwa kepada head of state (kepala negara), tetapi saya juga tahu beberapa kepala negara partisipan G20 ini juga membawa perangkat lapis bajanya masing-masing, dan itu semua kita akomodasi agar tamu kita merasa nyaman dalam berkunjung ke Indonesia menghadiri G20 presidensi ini, mereka tidak khawatir lagi soal keamanan," jelas Andika.

Selain kendaraan berlapis baja, Panglima TNI menyiapkan skenario evakuasi jika terjadi bencana alam kala KTT G20 digelar. Bahkan skenario itu disebut telah disimulasikan.

"Ya beberapa skenario, misalnya ada bencana alam, jadi kita sudah siapkan rencananya, evakuasinya, dan bandara terdekatnya apabila memang terjadi seperti waktu yang lalu. Selain itu, apabila ada kondisi medis yang bersifat emergency, ini juga kita sudah bicarakan, dan ini juga sudah kita lakukan dalam technical flooring game (TFG)," tutur Andika.

Andika menyebut ingin memastikan seluruh undangan KTT G20 di Bali nanti dapat hadir dengan merasa aman dan nyaman. Untuk itu, dia telah berkomunikasi dengan berbagai negara untuk meyakinkan para kepala negara terkait pengamanan di Indonesia saat KTT G20 nanti.

"Jadi secara spesifik saya sudah komunikasi dengan pihak Amerika Serikat, dengan Paspampres dari Tiongkok dan sejauh ini kami berusaha untuk akomodasi. Intinya, kami ingin para kepala negara ini merasa aman dan merasa nyaman karena dia di-backup oleh protective detail atau paspampres mereka masing-masing dan semua yang mereka inginkan," papar Andika.

"Jadi bagi saya biarkan kepala negara dateng karena merasa benar-benar secure. Mereka kan sama seperti sebuah kepala negara. Walaupun mereka juga percaya dengan aparat keamanan dari negara tuan rumah, tapi mereka juga punya SOP ataupun kebutuhan spesial yang mungkin tidak standar, itu yang saya pastikan sejauh ini," tambahnya.

Simak selengkapnya pada halaman berikut.

TNI Kerahkan KRI hingga Jet Tempur

Jenderal Andika mengatakan, selain pengamanan darat, pihaknya menyiapkan pengamanan jalur laut dan udara. TNI mengerahkan 12 kapal perang Republik Indonesia (KRI) dan 4 pesawat tempur dalam rangka pengamanan KTT G20.

"Satgas laut, kita melibatkan 12 kapal perang Republik Indonesia yang kita tempatkan di lingkaran Pulau Bali. Ini untuk pengamanan, termasuk pengamanan atau pendampingan kapal militer negara-negara partisipan yang akan mengirimkan," kata Andika dalam jumpa pers daring, Kamis (20/10).

"Satgas udara kita menyiapkan beberapa pesawat. Untuk pesawat tempur, kita menyiapkan empat pesawat, dan 2 (unit) F-16 dan 2 Sukhoi (yakni) Su-27 dan Su-30," sambungnya.

Andika mengatakan TNI juga menyiapkan 13 helikopter yang berasal dari TNI AD, AL, dan AU. Tak hanya itu, dia juga mengerahkan dua pesawat Hercules yang salah satunya digunakan untuk kepentingan medis.

"Kita siapkan dua pesawat Hercules, satu itu khusus medis medical evacuation (medivac) karena memang di-setting sedemikian rupa sehingga memiliki fasilitas untuk mengevakuasi pasien yang kondisinya misalnya darurat. Kemudian satu lagi Hercules itu khusus angkut apabila diperlukan," terang Andika.

Dia juga menyiapkan sebuah pesawat Boeing VIP untuk dikerahkan apabila dibutuhkan. Selain itu, ada dua pesawat Boeing yang berfungsi sebagai pengintai jalur udara, yakni Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance (ISR).

"Selain itu, kita menggelar satu pesawat Boeing VIP, apabila dibutuhkan sebagai tambahan. Kemudian juga ada pesawat Boeing jumlahnya dua yang fungsinya sebagai ISR atau pengintai," ujarnya.

18.030 Personel TNI-Polri Disiapkan

Andika mengatakan belasan ribu personel telah disiapkan untuk pengamanan. Pengamanan ini, lanjut dia, berfokus pada pengamanan sejumlah kepala negara yang akan hadir dalam KTT G20.

"Jadi secara umum, personel yang kami siapkan sesuai tugas kami sebagai pengaman VVIP maka kami menyiapkan total sekitar 18.030 personel itu ada di antaranya sekitar 3.200-an personel Polri, dan sekitar 492 personel dari institusi lain, tapi mereka semua masuk dalam tugas kami," jelas Andika.

"Nah, itu satgas macam-macam, ada satgas pengamanan VVIP yang nempel kepala negara, yang kita siapkan sampai dengan 42 (kepala negara). Jadi untuk menjaga segala kemungkinan apabila semuanya hadir maka kita siap, karena persiapan itu sudah jauh-jauh hari, target pengamanan untuk 42 kepala negara atau setingkat kepala negara," tambahnya.

Untuk diketahui, KTT ke-17 G20 akan diselenggarakan di Bali pada 15-16 November 2022. KTT ini akan menjadi puncak dari proses dan usaha yang intensif dari seluruh alur kerja G20 (Pertemuan Tingkat Menteri, Kelompok Kerja, dan Engagement Groups) selama setahun keketuaan Indonesia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads