Manfaat program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) milik BPJS Kesehatan telah banyak dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya seperti Siti Ramlah (38), ibu dengan anak yang mengalami thalasemia.
Seperti diketahui, Thalasemia merupakan penyakit kelainan genetik yang mempengaruhi produksi sel darah merah, yang diturunkan dari orang tua dan membuat penderitanya mengalami anemia. Adapun sakit ini menyebabkan beberapa efek seperti cepat lelah, mudah mengantuk, hingga sesak napas. Thalasemia juga kerap menyebabkan komplikasi berupa gagal jantung, pertumbuhan terhambat, gangguan hati, hingga kematian.
Siti mengatakan sebelumnya, ia telah lebih dulu ditinggalkan oleh putra pertamanya, Muhammad Ramadhan karena thalasemia di tahun 2020. Ia mengaku anak pertamanya meninggal dunia setelah hampir 18 tahun berjuang dengan thalasemia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ramadhan anaknya pendiam dan tidak terlalu memiliki banyak teman. Setelah pulang sekolah biasanya dia jarang main di luar dan langsung pulang ke rumah. Kalau ada tugas sekolah, biasanya teman-temannya yang datang ke sini," ungkap Siti dalam keterangan tertulis, Kamis (20/10/2022).
Lebih lanjut, Siti mengungkapkan Ramadhan pertama kali dinyatakan thalasemia oleh dokter saat berusia 9 bulan. Saat itu, Ramadhan secara rutin harus melakukan transfusi darah mulai dari sekali setahun, dua kali setahun, hingga satu kali dalam sebulan hingga akhirnya mengalami komplikasi yang menyerang jantung.
Siti mengaku seluruh pengobatan anaknya ditanggung oleh Program JKN dari BPJS Kesehatan. Ia pun mengaku bersyukur dengan adanya program ini, terlebih biaya operasi hampir mencapai Rp 200 jutaan. Ditambah dengan biaya hidup seperti transportasi dan tempat tinggal yang perlu ditanggung saat mendampingi Ramadhan menjalani proses perawatan selama di Jakarta.
"Tahun 2014 Ramadhan harus di rujuk ke RSAB Harapan Kita di Jakarta untuk melakukan operasi jantung. Alhamdulillah sekali saat itu sudah ada BPJS Kesehatan. Biaya operasi dan rawat inap selama hampir 2 bulan semuanya dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan," kata Siti.
Meski menggunakan Program JKN, Situ menyebut dirinya mendapatkan pelayanan yang sama layaknya pasien lainnya. Seluruh proses operasi pun berjalan lancar.
"Alhamdulillah proses operasi berjalan lancar saat itu. Pelayanannya sangat baik, mulai dari dokter, perawat dan seluruh petugas semua ramah dan sangat membantu. Kondisi Ramadhan berangsur membaik dan akhirnya kami bisa pulang dan melanjutkan pengobatan rutinnya di Tarakan," imbuhnya.
"Ramadhan ini anaknya nggak pernah mau terlambat datang ke sekolah. Pokoknya harus datang pagi-pagi karena kalau telat anaknya bisa nangis," tuturnya.
"Dia bilang pengen kuliah arsitektur di Bandung katanya. Tapi waktu itu hanya saya jawab dengan kekhawatiran siapa yang harus menemani untuk ke rumah sakit buat transfusi darah setiap bulan," lanjut Siti.
Sayangnya, Siti harus ikhlas anak sulungnya dipanggil oleh yang Maha Kuasa tepat satu minggu sebelum Ujian Akhir Sekolah. Belum lama berduka sejak kehilangan putra pertamanya, anak keempat Siti, Nur Azizah Dawamah, yang baru berusia 1 tahun kala itu mulai menunjukkan gejala serupa dan dinyatakan positif thalasemia.
"Gejalanya sama kayak kakaknya. Pucat banget. Jadi kami bawa ke dokter anak dan Azizah didiagnosis juga memiliki thalasemia," papar Siti.
Ia mengatakan saat ini Azizah sudah menjalani proses transfusi darah secara rutin sebulan sekali. Meski sedih dan takut, Siti mengaku pasrah dan berusaha kuat mendampingi putrinya.
"Untuk sampai pada titik ikhlas dan pasrah memang membutuhkan proses yang panjang. Namun saya dan suami dan keluarga besar telah mempercayakan pada dokter untuk melakukan yang terbaik bagi Azizah" katanya.
Sama halnya dengan pengobatan Ramadhan, Siti juga terbantu dengan layanan BPJS Kesehatan untuk pengobatan Azizah. Ia pun mengaku bersyukur dengan adanya program ini. Menurutnya, menjadi peserta JKN tidak hanya menjamin biaya kesehatan di masa mendatang, tetapi juga menjadi ladang pahala yang dapat membantu peserta lain yang membutuhkan seperti Ramadhan dan Azizah dan pasien thalasemia lainnya.
"Saat ini saya juga bergantung pada BPJS Kesehatan. Biaya yang dibutuhkan oleh pasien thalasemia ini sangat besar karena sifatnya berkelanjutan dan rutin. Beruntung, kami orangtua yang memiliki anak dengan penyakit seperti thalasemia ini dapat terbantu dengan jaminan kesehatan dari Pemerintah. Di balik semua musibah, pasti ada hikmahnya dari yang Maha Kuasa," pungkas Siti.