Komnas HAM terus mengusut dugaan pelanggaran HAM dalam Tragedi Kanjuruhan, Malang. Komnas HAM saat ini terjun langsung ke Malang untuk mengecek ulang sejumlah keterangan di lapangan.
"Jadi hari ini tim pemantauan penyelidikan Komnas HAM sedang di Malang, karena sampai semalam belum ada pembatalan secara resmi ekshumasi dan autopsi dari korban. Jadi ini yang sedang kami lakukan dan tentu saja juga meng-cross-check juga beberapa keterangan yang sudah didapat dari PSSI, PT LIB, kemudian dari pihak Mabes Polri, kemudian untuk dicek langsung di lapangan dengan pihak-pihak Panpel, Arema, dan sebagainya," kata komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).
Komnas HAM juga tengah menunggu keterangan lebih lanjut dari pihak broadcaster dan PT LIB soal perbedaan keterangan keduanya mengenai jam tayang pertandingan Arema FC vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga sedang menunggu keterangan tambahan dari broadcaster, karena kan ada yang masih belum sesuai, masih ada perbedaan keterangan dari broadcaster dengan PT LIB. Karenanya, kami memberi kesempatan kepada broadcaster untuk memberi keterangan tambahan. Itu yang sedang kami lakukan," kata Beka.
Selain itu, Komnas HAM mendalami dokumen FIFA yang terkait dengan prinsip HAM. Dokumen itu bakal disesuaikan dengan pelaksanaannya di Indonesia dan Statuta PSSI.
"Kami sedang mencoba mengecek, mendalami dokumen FIFA yang terkait dengan prinsip dan HAM, karena dalam berbagai kesempatan keterangan, termasuk dalam dokumen yang ada, FIFA sangat menghormati prinsip HAM. Pada titik itulah kami sedang mendalami kira-kira seperti apa nanti implementasinya di Indonesia dengan Statuta PSSI," ujar Beka.
Beka mengatakan pihaknya masih membutuhkan waktu untuk menyelesaikan rekomendasi terkait Tragedi Kanjuruhan. Dia berharap pengusutan bisa tuntas pekan depan.
"Dari latar belakang itu memang akan ada perubahan jadwal untuk menyelesaikan laporan serta rekomendasi, karena kami membutuhkan lebih banyak waktu lagi. Harapannya, minggu depan sudah selesai semua," pungkas Beka.
Simak juga 'Hilangnya Tembakan Gas Air Mata ke Tribun di Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan':