Kasus gagal ginjal akut misterius terhadap anak di Indonesia sudah mencapai seratusan. Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta ada ketegasan terkait penggunaan obat, khususnya paracetamol.
"Pemerintah harus tegas mengambil sikap, jangan di satu sisi mengimbau, tapi di sisi lain ada pernyataan dari Wamenkes bahwa paracetamol aman. Pilihannya hanya boleh atau tidak boleh, jika dianggap tidak boleh, maka buat larangan segera bukan imbauan lagi. Jadi tidak abu-abu," ujar Dasco dalam keterangan tertulis, Kamis (20/10/2022).
Untuk diketahui, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Dante Saksono Harbuwono pada Rabu (19/10) kemarin menyatakan kandungan yang berbahaya pada obat adalah etilen glikol (ED), bukan paracetamol. Meski demikian, demi kewaspadaan, Kemenkes menghentikan sementara ketersediaan obat-obatan sirup dan meminta tenaga kesehatan untuk tidak memberikan resep obat sirup kepada anak.
Kembali ke Dasco, jika sudah ada ketegasan soal larangan dari pemerintah, dia menyebut alternatif obat selain paracetamol harus disediakan. Dasco menilai paracetamol selama ini sering dipakai keluarga jika ada yang sakit.
"Tidak seperti sekarang, masyarakat diberikan pernyataan sana-sini, ada dari kementerian, ada dari pejabat, ada dari organisasi dokter dan belum lagi analisa-analisa dari berbagai pihak. Dibutuhkan sebuah keputusan tegas, sambil menunggu penelitian berikan alternatif obat. Jadi tidak simpang siur," ujarnya.
Dasco menyebut harus ada keputusan segera yang menenangkan publik terkait kasus gagal ginjal akut misterius pada anak. Dia meminta ketegasan, bukan hanya imbauan.
"Ketidaktegasan akan menimbulkan berbagai reaksi negatif dan fitnah. Maka putuskan segera, ya atau tidak, bukan imbauan apalagi perdebatan yang tidak perlu," ujar Dasco.
Diberitakan sebelumnya, seluruh nakes juga diminta Kemenkes RI menghentikan sementara resep obat-obatan dalam bentuk sirup atau cair.
"Seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk sirup kepada masyarakat sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah," demikian penegasan Kemenkes RI dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (19/10).
Diketahui, ada dua kandungan yang dikaitkan dengan 'biang kerok' anak mengalami gagal ginjal akut. Adalah etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
BPOM RI tengah mendalami dugaan obat yang tercemar etilen glikol dan dietilen glikol yang melampaui batas wajar layaknya terjadi di Gambia, Afrika Barat.
"Sampai dilakukan pengumuman resmi dari pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," imbau Kemenkes.
Simak Video 'Sejarah Penemuan Paracetamol dan Penggunaannya':