Kapolda Bantah Ada Intimidasi ke Keluarga Korban Kanjuruhan soal Autopsi

Kapolda Bantah Ada Intimidasi ke Keluarga Korban Kanjuruhan soal Autopsi

Muhammad Aminudin, M Bagus Ibrahim - detikNews
Rabu, 19 Okt 2022 12:12 WIB
Sosok Pengganti Teddy Minahasa: Ini Profil Irjen Toni Kapolda Jatim Baru
Foto: Kapolda Jatim Irjen Toni Hermanto. (Istimewa)
Malang -

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan (KontraS) menyebut ada upaya intimidasi dari polisi ke keluarga korban tragedi Kanjuruhan terkait autopsi jenazah. Kapolda Jawa Timur Irjen Toni Hermanto membantah tudingan itu.

"Kami mendapatkan laporan keluarga korban yang setuju menjalani autopsi didatangi personel kepolisian berseragam lengkap, membawa senjata. Mereka meminta keluarga korban membatalkan pernyataan ketersediaan melakukan autopsi. Meski tidak ada ancaman verbal, ini tetap merupakan bentuk intimidasi secara persuasif," kata Sekjen Federasi KontraS Andy Irfan, seperti dilansir detikJatim, Rabu (19/10/2022).

Andy menyampaikan bahwa korban Tragedi Kanjuruhan yang diintimidasi berinisial DA. Pada tanggal 10 Oktober 2022 lalu, DA telah menyetujui pernyataan ketersediaan jenazah putrinya, NDR dan NDA diautopsi untuk mengetahui penyebab kematian mereka. Sejak membuat pernyataan tersebut, kata KontraS, petugas kepolisian terus mendatangi rumah DA setiap hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak hanya petugas kepolisian, Aparatur Sipil Negara (ASN) atau perangkat desa setempat juga mendatangi rumah DA. Kedatangan mereka dengan satu tujuan yang sama, yakni meminta agar DA membatalkan surat ketersediaan melakukan autopsi terhadap jenazah kedua putrinya yang menjadi korban Tragedi Kanjuruhan.

"Setelah membuat surat pernyataan bersedia autopsi, besoknya kepolisian mulai datang dan mempertanyakan, 'kenapa mau autopsi? mbok ya sudah ikhlas saja, kan yang sudah meninggal'. Ya sudah daripada jadi masalah buat secara keseluruhan," kata Andy.

ADVERTISEMENT

Kapolda Bantah Intimidasi

Kapolda Jatim Irjen Toni Hermanto membantah tudingan KontraS. Toni menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.

"Tidak benar ya, sekali lagi tidak benar ya!" tegas Toni di RSSA Malang, Rabu (19/10/2022).

Toni mengklaim, batalnya autopsi 2 jenazah tersebut bukan keputusan sepihak dari polisi. Melainkan karena keluarga kedua jenazah tersebut tidak berkenan dilakukan autopsi.

"Bagaimanapun untuk pelaksanaan autopsi kita salah satunya meminta persetujuan keluarga dan hasil informasi yang saya peroleh, hingga saat ini keluarga sementara belum menghendaki untuk dilakukan otopsi," katanya.

Baca selengkapnya di sini dan di sini

(idh/imk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads