Sesal dan Permintaan Maaf Eliezer Sebab Tak Kuasa Bantah Jenderal

Sesal dan Permintaan Maaf Eliezer Sebab Tak Kuasa Bantah Jenderal

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 18 Okt 2022 20:33 WIB
Bharada E menyampaikan permintaan maaf untuk keluarga Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J). Eliezer menitikkan air mata saat membacakan pernyataannya tersebut.
Bharada E menyampaikan permintaan maaf untuk keluarga Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J). (A. Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E menyampaikan penyesalan dan permohonan maafnya atas kejadian yang membuat Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J) meninggal dunia. Bharada E juga menyebut dirinya tidak kuasa membantah seorang jenderal.

Permohonan maaf ini dibacakan Bharada E setelah dirinya didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Eliezer terlihat menitikkan air mata saat membacakan pernyataannya tersebut.

Pernyataan ini ditulis tangan oleh Bharada E di secarik kertas. Diketahui Bharad E menulis pernyataan itu saat tengah berada di Rutan Bareskrim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Momen itu terjadi setelah sidang pembacaan dakwaan terhadap Bharada E selesai digelar. Usai hakim menutup sidang, Eliezer menghampiri wartawan dan mengeluarkan secarik kertas di saku kemeja putihnya.

Dalam pernyataannya itu, Eliezer menyampaikan belasungkawa terhadap Brigadir Yosua. Dia pun mendoakan almarhum Yosua diterima di sisi Tuhan.

ADVERTISEMENT

"Mohon izin sekali lagi saya menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya, untuk kejadian yang menimpa Bang Yos. Saya berdoa semoga almarhum bang Yos (Yosua) diterima di sisi Tuhan Yesus Kristus," kata Bharada E seusai sidang di PN Jaksel, Selasa (18/10/2022).

Bharada juga menyesali perbuatannya menembak Yosua. Dia mengatakan tidak bisa menolak perintah atasannya, Ferdy Sambo.

Ia juga kembali menyampaikan permintaan maafnya kepada kedua orang tua Yosua. Bharada E berharap keluarga Yosua dapat menerima permintaan maafnya.

"Untuk keluarga almarhum Bang Yos, bapak, ibu, Reza, serta seluruh keluarga besar Bang Yos, saya memohon maaf. Semoga permohonan maaf saya ini dapat diterima oleh pihak keluarga, Tuhan Yesus selalu memberikan kekuatan dan penghiburan buat keluarga Bang Yos," kata Bharada E.

Lihat juga video 'Tulisan Tangan Permohonan Maaf Bharada Eliezer yang Ditulis di Rutan':

[Gambas:Video 20detik]



Pernyataan lengkap Bharada E, simak halaman selanjutnya.

Pernyataan Lengkap

Berikut ini pernyataan lengkap Eliezer yang ditulis di kertas putih dan dibacakan usai sidang dakwaan:

Mohon izin, sekali lagi, saya menyampaikan turut berbelasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk kejadian yang menimpa Bang Yos, saya berdoa semoga almarhum Bang Yos diterima di sisi Tuhan Yesus Kristus dan untuk keluarga almarhum Bang Yos, bapak, ibu, Reza serta seluruh keluarga besar Bang Yos, saya memohon maaf.

Semoga permohonan maaf saya ini, dapat diterima oleh pihak keluarga, Tuhan Yesus selalu memberikan kekuatan dan penghiburan buat keluarga Bang Yos.

Saya sangat menyesali perbuatan saya, namun saya hanya ingin menyatakan bahwa saya hanyalah seorang anggota yang tidak memiliki kemampuan untuk menolak perintah dari seorang jenderal, terima kasih.

Minggu, 16 Oktober, Rutan Bareskrim

Isi Surat Bharada E Permintaan Maaf untuk Keluarga Brigadir JIsi Surat Bharada E Permintaan Maaf untuk Keluarga Brigadir J Foto: (Dok. Istimewa)

Keluarga Yosua tanggapi permintaan maaf Bharad E, simak halaman selanjutnya.

Keluarga Yosua Terima Permintaan Maaf Bharada E

Menanggapi pernyataan Bharada E, keluarga Brigadir J mengaku memahami bagaimana tertekannya Bharada E dalam melakukan aksinya.

"Selaku keluarga dari almarhum Yosua, kami memaafkan Bharada E. Tentunya kami paham bagaimana dia merasa tertekan dalam melakukannya itu," kata Rohani Simajuntak, tante Brigadir J, dilansir detikSumut, Selasa (18/10/2022).

Rohani mengatakan pihak keluarga Brigadir J sudah mendengar permintaan maaf Bharada E. Dia menerima permintaan maaf tersebut.

"Dan pernyataannya untuk meminta maaf itu sudah kami terima dan kami memaafkannya," ujarnya.

Sebagai umat manusia, Rohani menyadari keluarganya harus memaafkan segala perbuatan yang dilakukan Bharada E kepada Yosua. Namun ia tetap meminta proses hukum tetap dijalankan.

"Kita sebagai ciptaan Tuhan ya tentu harus saling memaafkan, dan kami sudah memaafkan Bharada E. Tapi yang namanya hukum tetap harus ditegakkan dan dijalankan sesuai apa yang dia perbuat kepada anak kami," sebut Rohani.

Halaman 2 dari 3
(dwia/lir)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads