Mahasiswi IPB bernama Adzra Nabila alias Ara (20) meninggal dunia usai terseret banjir lalu jatuh ke gorong-gorong di Jalan Dadali, Kota Bogor, Jawa Barat. Perawatan jalan kini menjadi sorotan agar tak ada lagi korban-korban lainnya.
Sorotan ini diutarakan oleh Eddy Soeparno selaku wakil ketua Komisi VII DPR RI. Mulanya, Eddy berbelasungkawa atas meninggalnya Ara.
"Kami sangat prihatin dan berduka atas berpulangnya ananda Adzra yang ditemukan kemarin di kawasan Grogol, sempat dinyatakan hilang karena musibah. Kami prihatin karena memang kecelakaan dan musibah itu terjadi di Kota Bogor, dan Adzra adalah mahasiswi IPB," kata Eddy di rumah duka, Senin (17/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Jadi saya datang ke sini untuk takziah kepada orang tuanya. Menyatakan bela sungkawa, memberikan dukungan moril, agar orang tuanya diberikan kekuatan, istiqomah dalam menghadapi ini," tambahnya.
Minta Pemkot Bogor Antisipasi Cuaca Ekstrem
Eddy meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor lebih antisipatif menghadapi cuaca ekstrem. Hal itu dilakukan guna mencegah kejadian serupa terulang.
"Kami tentu akan mengimbau kepada Pemkot Bogor untuk lebih antisipatif, untuk lebih berhati-hati dalam menghadapi kondisi curah hujan yang tinggi ini. Untuk mencegah adanya musibah serupa," ungkap politikus PAN ini.
Eddy menyoroti soal kemungkinan ada yang salah dalam penanganan dan pemeliharaan jalan dan trotoar di Kota Bogor.
"Karena ini merupakan kecelakaan di jalan raya, sehingga almarhumah masuk ke gorong-gorong. Artinya, ada sesuatu yang mungkin salah dalam penanganan dan pemeliharaan jalan dan trotoar kita di Kota Bogor. Oleh karena itu, kami imbau tentu pekerjaannya besar sekali, karena kita menghadapi masalah banjir, longsor, dan lain-lain. Tapi kita harus mencegah supaya jangan sampai ada korban-korban berikutnya," ujarnya.
Gorong-gorong Dicek
Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan memerintahkan camat mengecek kondisi seluruh gorong-gorong di Kabupaten Bogor. Iwan tak ingin kejadian yang menimpa Ara, terulang.
"Kami mulai melihat dari kejadian kemarin di kota (Bogor) ya, harus ada pengamanan lah. Jangan sampai warga kena banjir, lewat, tidak melihat jalan, akhirnya masuk ke gorong-gorong. Mungkin nanti dari dinas jalan akan akan kita prioritaskan untuk menginventarisir tempat-tempat yang rawan," jelas Iwan.
![]() |
Dia juga meminta camat terus berkeliling memantau tempat-tempat yang rawan terjadi bencana. Mengingat, cuaca ekstrem sedang melanda wilayah kabupaten dan sekitarnya beberapa waktu lalu.
"Saya juga meminta camat keliling terus ke tempat-tempat yang memang rawan. Karena laporan dari BMKG tiap sore, malam, itu hujannya lumayan deras. Itu penting buat kita siaga 1-lah," pungkasnya
Kronologi
Seperti diketahui, Ara hilang sejak Selasa (11/10) sore. Saat itu, Ara terperosok ke gorong-gorong bersama motor yang dikendarainya saat banjir melanda kawasan jalan yang dilaluinya.
Sebelum terseret banjir, korban sempat terekam kamera handphone seorang pengendara mobil. Tampak korban melaju pelan di sisi kanan jalan.
Ara kemudian terdorong arus air dan terjatuh ke gorong-gorong di sisi kanan Jalan Dadali, Kota Bogor. Warga menyebut gorong-gorong itu mengalir langsung ke Sungai Ciliwung.
Jenazah Ara kemudian ditemukan di Tambora, Jakarta Barat. Tubuh Ara diduga terseret sejauh 80 km dari lokasi ia dinyatakan hilang.