Guru SD di Kelurahan Gunung Sekar, Sampang, S (47), ditangkap Densus 88 Antiteror diduga terkait salah satu jaringan teroris. Kini, muncul ide hotline pengaduan untuk wali murid.
Ide itu disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi. Teddy menyebut kasus penangkapan terbaru ini sangat mengkhawatirkan karena guru seharusnya orang yang dipercaya murid-muridnya.
"Tidak bisa kita pungkiri, anak-anak kecil sekarang sudah dicekoki dengan kebencian terhadap perbedaan melalui lembaga pendidikan, orang tua paling hanya memindahkan anaknya atau terus mewanti-wanti anaknya agar waspada di sekolah. Tidak sehat jadinya," kata Teddy dalam keterangannya, Senin (17/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Teddy menyebut hotline khusus pengaduan bisa dikeluarkan lewat kepolisian. Laporan orang tua bisa didalami polisi lewat investigasi awal.
"Maka, perlu ada hotline khusus, bukan melalui Kemendikbud, tapi melalui pihak kepolisian. Orang tua murid bisa melaporkan sehingga aparat bisa langsung bertemu dengan orang tua murid untuk investigasi awal. Tentu saja data orang tua disembunyikan demi kenyamanan dan keamanan," ujar Teddy.
Pria yang juga juru bicara Partai Garuda menyebut kasus penangkapan guru S diduga terkait jaringan teroris merupakan hal luar biasa yang bisa mencemari generasi muda dengan radikalisme. Dia sangat mendukung hotline pengaduan bagi wali murid.
"Karena ini bukan pelanggaran biasa tapi pelanggaran luar biasa yang efeknya sangat besar, mengajarkan generasi muda untuk berpikir dan melakukan tindakan radikalisme, pintu masuknya melalui hal yang sakral, yaitu agama dan lembaga pendidikan sehingga sangat mudah diterima anak-anak," ujar Teddy.
"Cara melapornya harus dibuat simpel, karena tidak semua orang tua melek teknologi, maka cukup informasikan bahwa ada dugaan ajaran radikalisme, aparat berpakaian biasa menyambangi orang tua, untuk menggali informasi," imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, Kapolres Sampang AKBP Arman membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di wilayah Sampang tersebut. Arman membenarkan teroris itu ditangkap di rumah kontrakannya pada Kamis (13/10) malam.
"Iya menang benar, itu penangkapan Kamis Malam di rumah kontrakannya," ujar Arman kepada detikJatim, Minggu (16/10/2022).
Arman mengaku tidak bisa menjelaskan lebih detail soal penangkapan tersebut dan jaringan teroris mana tempat S terlibat. Sebab, kata Arman, penangkapan ASN inisial S itu berlangsung secara tertutup.
(gbr/tor)