Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil pejabat Polri ke Istana Merdeka, pada Jumat lalu. Dalam momen tersebut, Jokowi memberikan arahan di antaranya soal gaya hidup mewah pejabat Polri yang menjadi sorotan.
Jokowi memperingatkan agar pejabat Polri untuk berhati-hati, tidak memamerkan gaya hidup. Jokowi meminta pejabat Polri tidak gagah-gagahan.
"Saya ingatkan masalah gaya hidup, lifestyle, jangan sampai dalam situasi yang sulit ada letupan-letupan sosial karena adanya kecemburuan sosial ekonomi, kecemburuan sosial ekonomi, hati hati. Saya ingatkan yang namanya Kapolres Kapolda yang namanya seluruh pejabat utama, perwira tinggi ngerem total, masalah gaya hidup, jangan gagah gagahan karena merasa punya mobil bagus atau motor gede yang bagus. Hati-hati. Saya ingatkan hati-hati," kata Jokowi seperti dilihat di YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu (15/10).
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan adanya kasus Ferdy Sambo membuat indeks kepercayaan Polri turun. Jokowi meminta jajaran kepolisian mengembalikan indeks kepercayaan masyarakat kepada Polri.
"Tetapi begitu ada peristiwa FS runyam semuanya dan jatuh ke angka yang paling rendah. Dulu dibandingkan institusi-institusi penegak hukum yang lain tertinggi sekarang Saudara harus tahu menjadi terendah. Ini yang harus dikembalikan lagi dengan kerja keras saudara saudara sekalian. Di November itu masih 80,2 sangat tinggi sekali bukan tinggi, sangat tinggi sekali. Sekarang kemarin Agustus berada di 54, jatuh, turun sangat rendah sekali. Begitulah pekerjaan berat yang saudara saudara harus kerjakan untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri di tengah situasi yang juga tidak mendukung saat ini," jelas Jokowi.
Mahfud Bicara Arahan Jokowi
Menko Polhukam Mahfud Md mengulas arahan tajam yang diberikan Presiden Jokowi saat mengumpulkan pejabat polisi di Istana Negara, Jakarta. Menurut Mahfud, arahan Jokowi itu juga ditujukan ke semua instansi pemerintahan.
Mahfud menyebut semua institusi pemerintahan harus melayani dan melindungi rakyat. Dia mengungkit pesan jangan congkak hingga nasihat viral yang disebut pernah disampaikan Irjen Teddy Minahasa.
"Arahan Presiden yang tajam kepada Kapolri di Istana Negara. Saya menganggap, secara struktural, arahan Presiden kepada Polri hari Jumat, tanggal 14 Oktober 2022, itu berlaku juga untuk penegak hukum yang lain, bahkan kepada semua institusi pemerintah. Yakni, harus melayani dan melindungi rakyat. Tidak boleh sewenang-wenang, koruptif, hedonis, bergaya hidup mewah, dan congkak," kata Mahfud dalam keterangan yang diunggah di Instagramnya seperti dilihat detikcom, Minggu (16/10).
Simak video 'Jokowi ke Polri: Ada Laporan Jangan Lamban, Ini Era Sosial Media':
Simak selengkapnya di halaman berikut
Saksikan juga Detik-detik Pemilu: Strategi Ridwan Kamil Menatap Pilpres 2024