Posisi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta segera diemban Heru Budi Hartono. Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu bakal dilantik oleh Mendagri Tito Karnavian pada pagi ini.
Pelantikan direncanakan digelar di gedung Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pukul 08.30 WIB. Sejumlah undangan bakal hadir dalam momen pelantikan itu.
"Yang diundang Forkopimda Provinsi DKI dan Papua, serta Forkopimda Kabupaten Yapen dan Tolikara," kata Kapuspen Kemendagri Benny Irwan lewat pesan singkat, Minggu (16/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum menjadi Pj Gubernur DKI, Heru menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres). Posisi itu telah dijabat Heru selama lebih dari 5 tahun sejak dilantik pada 20 Juli 2017.
Heru diketahui menghabiskan kariernya sebagai PNS di lingkungan Pemprov DKI. Sejumlah jabatan penting sempat diemban Heru selama berdinas di Ibu Kota.
Dikutip dari laman Jakarta.go.id, Heru Budi Hartono pernah menjabat Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerja Sama Luar Negeri (Kabiro KDH dan KLN) serta Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara. Heru Budi Hartono juga pernah menjabat Wali Kota Jakarta Utara semasa Jokowi masih menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Di era Gubernur Basuki T Purnama (Ahok), Heru Budi Hartono ditunjuk menjadi Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah (BPKAD). Heru Budi Hartono kala itu dipercaya Ahok mengurusi normalisasi Waduk Pluit.
Pada 2017, nama Heru Budi Hartono semakin mentereng. Namanya sempat masuk bursa calon wakil gubernur pendamping Ahok kala Pilgub DKI.
Namun pencalonan Heru sebagai orang nomor dua di Jakarta urung terwujud. Selang beberapa tahun setelah itu, Heru kini kembali ke Balai Kota di Jalan Medan Merdeka Selatan sebagai Penjabat Gubernur DKI Jakarta.
Alasan Jokowi Tunjuk Heru
Heru ditetapkan sebagai Pj Gubernur DKI berdasarkan hasil Sidang Tim Penilai Akhir (TPA). Sidang tersebut dipimpin langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Jokowi mengungkap alasan menunjuk Heru Budi Hartono menjadi Pj Gubernur DKI. Jokowi mengaku sudah mengenal lama sosok Heru.
"Saya kan sudah kenal Pak Heru lama sekali, sejak jadi apa Wali Kota di DKI, kemudian waktu memegang badan keuangan," kata Jokowi kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (10/10).
Simak juga video 'Heru Budi Bicara Sumur Resapan hingga Normalisasi Sungai di DKI':
Selengkapnya di halaman berikut
Jokowi mengatakan rekam jejak Heru sudah teruji. Selain itu, komunikasi Heru dengan berbagai elemen dinilai baik.
"Saya tahu betul rekam jejak secara bekerja, kapasitas, kemampuan saya tahu semuanya dan komunikasinya sangat baik dengan siapa pun sehingga kita harapkan nanti ada percepatan, percepatan," ujar Jokowi.
Heru Siap Lanjutkan Normalisasi
Sebelumnya, Heru juga telah memberikan pandangannya terkait program penanganan banjir di Jakarta. Heru siap melanjutkan program normalisasi sungai.
"Terkait dengan banjir, tentunya semua gubernur lah sudah menanggulangi ini. Dan saya akan lanjutkan program-program yang memang untuk penanggulangan banjir. Misalnya normalisasi dan ada beberapa poin, misalnya nanti tempat-tempat tertentu yang memang tidak bisa salurannya atau sungai dinormalisasi, itu kita bisa bikin sistem polder rumah pompa atau kendaraan pompa bergerak. Dan tentunya nanti saya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti itu," kata Heru kepada wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (12/10).
Heru bakal bekerja sama dengan TNI dan Polri dalam melakukan normalisasi sungai. Dia lantas menceritakan pengalamannya menelusuri Kali Ciliwung saat mendampingi Jokowi sewaktu menjadi Gubernur DKI dalam menangani banjir.
"Ya kita lihat nanti, bekerja sama, mungkin kan banyak konsep misalnya normalisasi Kali Ciliwung bisa membersihkan, bisa mendalamkan, nanti dengan teman-teman stakeholder TNI-Polri," ujar Heru.
Selain masalah banjir, Heru mendapatkan pesan dari Presiden Jokowi untuk menangani isu kemacetan dan tata ruang. Menurut Heru, penanganan kemacetan di Jakarta sudah mempunyai rancangan yang jelas.
"Terkait kemacetan lalin sebenarnya DKI itu sudah memiliki blue print yang bagus mulai dari Pak Wiyogo, dilanjutkan Pak Fauzi Bowo kan seperti TransJakarta, dilanjutkan sampai gubernur sekarang. Tentunya program itu kita lanjutkan," ujar Heru.