Bogor -
Pencarian mahasiswi IPB, bernama Adzra alias Ara, yang terseret banjir di Bogor, berakhir. Jasad Ara ditemukan di Tambora, Jakarta Barat.
Ara hilang sejak Selasa (11/10) sore. Saat itu, Ara terperosok ke gorong-gorong bersama motor yang dikendarainya saat banjir melanda kawasan jalan yang dilaluinya.
Sebelum terseret banjir, korban sempat terekam kamera handphone seorang pengendara mobil. Tampak korban melaju pelan di sisi kanan jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ara kemudian terdorong arus air dan terjatuh ke gorong-gorong di sisi kanan Jalan Dadali, Kota Bogor. Warga menyebut gorong-gorong itu mengalir langsung ke Sungai Ciliwung.
Foto: Pencarian mahasiswi IPB terseret banjir ke parit di Bogor dihentikan sementara. Tim SAR menyusuri Sungai Ciliwung 8 km untuk mencari korban. (dok Istimewa) |
Berikut fakta terkini seputar penemuan jasad Ara:
1. Ditemukan Polisi dan Basarnas
Jasad Ara ditemukan. Ia ditemukan oleh polisi dan Basarnas.
"Berdasarkan ciri-ciri baju dan gelang yang dikenakan di tangan kanan korban, diduga kuat bahwa jenazah tersebut adalah korban yang terseret arus banjir kejadian di Tanah Sereal, Bogor," ujar Kapolsek Tambora Kompol Putra Pratama saat dimintai konfirmasi, Minggu (16/10/2020).
2. Terseret Sejauh 80 Km
Badan SAR Nasional (Basarnas) mengungkap jenazah Ara ditemukan radius 80 kilometer dari lokasi jatuh di Tanah Sereal, Bogor.
"(Radiusnya) 80 kilometer," kata Humas Kantor SAR Jakarta Ramli Prasetio.
Namun sebelumnya, anggota Badan SAR Nasional (Basarnas), Rizky, saat ditemui di lokasi, mengungkap jasad Ara hanya terseret arus hingga 30 kilometer.
"Untuk radius kurang lebih 30-an kilometer dari lokasi kejadian. Kemungkinan hanyut sampai ke kali BKB (Banjir Kanal Barat)," kata Rizky.
Simak video 'Akhir Pencarian Mahasiswi IPB Hilang Terseret Banjir di Bogor':
[Gambas:Video 20detik]
Selengkapnya di halaman selanjutnya
3. Dikenali dari Kaus Kiriman Ayah
Pihak keluarga dihubungi polisi terkait penemuan jasad diduga Ara. Keluarga langsung mengenali jenazah Ara dari pakaian dan tanda khusus di tubuhnya.
"Iya masih di Jakarta, ada papanya sama kakaknya di sana. Dikenali dari bajunya, terus kaus yang dipakai itu kan papahnya yang beliin di sana (di Turki), dari gelangnya, dari giginya, dari kakinya kan dulu pernah kena air panas ya, jadi itu tanda-tandanya," kata Ibu kandung korban Sri Astuti ditemui di rumahnya.
Sementara itu, tetangga keluarga korban bernama Untung mengatakan pihak keluarga sedang mengurus serah terima di Polsek Tambora.
Foto: Ayah Ara, mahasiswi IPB yang tewas terseret banjir (Muchamad Sholihin/detikcom) |
"Tadi saya ketemu ibunya, sudah dipastikan ciri-cirinya sesuai. Cirinya itu, dia ada pakai kaus pemberian ayahnya yang di Turki, pernah dikirim dari turki oleh ayahnya, terus di kaki itu ada tanda bekas kena siram air panas, terus sama di gigi ada ciri khasnya," terang Untung.
"Iya, selama ini ayah korban kerja di Turki, jadi chef makanan Jepang di Turki," tambahnya.
4. Penyebab Jasad Ara Terseret Jauh
Kuat dugaan Ara memang terseret arus lantaran status Katulampa dilaporkan siaga tiga sejak Sabtu (15/10) malam. Hal itu menyebabkan Ara terseret hingga Tambora, Jakarta Barat.
"Kemungkinan untuk korban memang terbawa hanyut aliran banjir. Karena memang kebetulan dari hari pertama sampai hari terakhir ini, terakhir semalam untuk Katulampa masuk, memasuki siaga ketiga. Siaga tiga berarti arus cukup kencang sehingga korban sampai terbawa arus sampai ke kali BKB ini," tutur Rizky, salah seorang petugas Basarnas.
5. Isak Tangis Sambut Kedatangan Jenazah Ara
Pantauan detikcom, ambulans yang membawa jenazah Ara tiba di rumah duka sekitar pukul 17.00 WIB. Puluhan teman-teman satu kampusnya nampak berjejer di sisi gang menyambut kedatangan jenazah Ara. Tangisan keluarga dan teman Ara pecah.
Terlihat ayah kandung Ara, Sulhan tak kuasa menahan tangis atas kepergian Ara. Ia tampak tak kuat berjalan hingga harus dipapah oleh anak dan kerabatnya masuk ke dalam rumah. Berbeda dengan sang ayah, Ibunda korban lebih tegar saat menyambut jenazah sang anak.
"Ibu bapaknya, bapaknya itu kerja di Turki, jadi chef di hotel di Turki. Bapaknya ini memang lama tinggal di Turki, terakhir pulang itu 2 tahun lalu. Nah sekarang baru pulang lagi pas ada kejadian ini dia (Sulhan, red), baru dua hari lalu pulang," kata Paman Ara bernama Warham (63) ditemui di rumah duka di Perumahan Bumi Pertiwi, Kelurahan Cilebut Timur, Kabupaten Bogor.
Tidak lama setelah disemayamkan di rumah duka, jenazah Ara langsung dibawa ke mesjid untuk disalatkan.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini