Menurut Wanto, publik hanya teringat dengan kasus korupsi yang menjerat beberapa kader Demokrat.
"Publik betul betul belum lupa bagaimana suara Partai Demokrat anjlok dari 20,9% turun menjadi 10 % lantaran kasus korupsi besar-besaran kader mudanya. Dimulai dari Anas Urbaningrum, Rizal Malarangeng, Angelina Sondakh dan begitu banyak kader muda lainnya mati karir politiknya karena korupsi," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi untuk yang kasus narkoba di Partai Demokrat sepertinya masih aman. He he, paham deh," lanjut Wanto.
Jawaban Hasto
Hasto kemudian mengungkit bahwa Andi Arief dulunya anggota Partai Rakyat Demokrat (PRD). Menurut Hasto, Andi Arief dulu memiliki idealisme saat di PRD.
"Ya, itu gak usah ditanggapi, saya jujur kasihan sama Pak Andi Arief, ini kan temennya Pak Budiman Sujatmiko dulu, temen PRD," kata Hasto yang didampingi Budiman Sujatmiko usai gowes di Surabaya, seperti dilansir detikJatim, Sabtu (15/10/2022).
Hasto menyebut sosok Andi Arief berubah. Padahal, menurut Hasto, dulunya Andi Arief punya idealisme tinggi.
Namun, usai Andi Arief berubah sejak bergabung Partai Demokrat.
"Kata Pak Budiman, dulu Pak Andi Arief punya idealisme. Tetapi setelah masuk ke Partai Demokrat, kenapa rasa kemanusiaannya berkurang, idealismenya berkurang. Nanti Pak Budi Sujatmiko yang menjawab," terang Hasto.
Diketahui, PRD merupakan sebuah partai nonparlementer yang pernah dibentuk oleh sekelompok aktivis mahasiswa di Yogyakarta pada 1996. Budiman Sujatmiko dan Andi Arief pernah menjadi bagian dari partai ini sebelum akhirnya memilih ke PDIP dan Partai Demokrat.
Saksikan juga Sosok minggu ini: Kiswanti, Pendekar Pustaka dari Parung
(aik/aik)