SETARA Institute: Kasus Irjen Teddy Minahasa Momentum Reformasi Polri

SETARA Institute: Kasus Irjen Teddy Minahasa Momentum Reformasi Polri

Arief Ikhsanudin - detikNews
Minggu, 16 Okt 2022 00:26 WIB
Kapolda Sumbar, Irjen Teddy Minahasa Putra
Foto: Irjen Teddy Minahasa Putra (Dok. Istimewa)
Jakarta -

Ketua SETARA Institute Hendardi berkomentar soal kasus peredaran narkoba yang melibatkan eks Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Teddy Minahasa. Menurutnya, saat inilah momentum bagi Polri untuk reformasi institusi secara komprehensif.

Hendardi awalnya menyinggung beberapa peristiwa yang membuat Polri menjadi sorotan. Mulai dari kasus Ferdy Sambo, hingga soal tragedi Kanjuruhan.

"Setelah kasus FS, kontroversi Konsorsium 303, kegagalan pencegahan potensi kerusuhan di Kanjuruhan, kali ini kasus narkoba diduga menjerat petinggi Polri. Rangkaian peristiwa ini terus merusak kepercayaan publik dan semakin melemahkan kinerja Polri," kata Hendardi, dalam keterangannya, Sabtu (15/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan hanya daya rusak internal yang mengoyak soliditas anggota dan pimpinan Polri tetapi juga daya rusak bagi publik karena keadilan yang terusik. Bahkan, karena peristiwa-peristiwa itu, berbagai kinerja Polri lainnya, juga diragukan profesionalitas dan imparsialitasnya oleh publik," ucapnya.

Beberapa kelompok pun terus mempersoalkan kinerja kepolisian. Mereka, disebut melakukan propaganda melawan Polri.

ADVERTISEMENT

"Kelompok seperti eks HTI dan FPI misalnya, terus menerus mempersoalkan kinerja Polri dan menyebarkan berbagai propaganda yang melemahkan institusi Polri yang saat ini menemukan momentumnya," ucapnya.

Kemudian, muncul juga isu soal Polri tidak menyatu dan ada beberapa kubu-kubu di internal. Hal itu, disebut semakin melemahkan Polri.

"Oleh karena itu, sebagaimana pesan Jokowi dalam pengarahan hari ini ke pimpinan Polri, bahwa Polri harus solid dan harus tampil percaya diri (karena) kalau terlihat ragu dan tidak tegas justru akan semakin menurunkan kepercayaan publik," ucapnya.

Kondisi ini menjadi momentum untuk reformasi Polri. Polri dinilai harus berbenah agar Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) berjalan dengan baik.

"Tidak ada jalan lain bagi Polri kecuali melakukan percepatan reformasi Polri dengan suatu desain komprehensif, berbasis bukti (evidence based) dan berkelanjutan. Polri harus solid, profesional, berintegritas dalam menjalankan mandat, sebagaimana pesan Jokowi. Karena jika tidak berbenah, pada akhirnya, kinerja Polri juga akan merusak kinerja Jokowi, karena Jokowi adalah atasan Kapolri," katanya.

Simak Video 'Irjen Teddy Minahasa Tersangka, KSPSI: Keseriusan Bersih-bersih Polri':

[Gambas:Video 20detik]



(aik/mea)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads