Sebanyak 139 warga harus mengungsi akibat tanah longsor yang terjadi di kawasan Gang Barjo, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Para pengungsi membutuhkan air minum hingga popok anak.
"Nah, diaper sama pembalut. Mungkin makanan ringan juga untuk anak-anak, air mineral juga," kata Lurah Kebon Kelapa Budi Junaedi di lokasi pengungsi, Sabtu (15/10/2022).
Budi menjelaskan kondisi 139 pengungsi dalam keadaan sehat. Dia menyebut kebutuhan pangan pengungsi sudah tercukupi.
"Keadaan di sini alhamdulillah sehat-sehat untuk 139 jiwa 55 keluarga yang ada di sini. Makanan alhamdulillah banyak bantuan yang kami terima," jelas Budi.
Budi mengarahkan agar pengungsi tetap berada di lokasi pengungsian. Sebab, cuaca ekstrem yang akhir-akhir ini melanda kawasan Kota Bogor masih menyebabkan situasi yang rawan.
"Sementara tetap mengungsi di sini, karena kondisi di sana agak rawan dengan cuaca ekstrem. Saya juga sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan," ucapnya.
Terkait wacana relokasi warga, Budi mulai memberikan edukasi kepada warga tentang hal itu. Namun dia mengatakan sebagian besar warga keberatan jika dilakukan relokasi.
"Memang pernah menawarkan, mungkin ke rusunawa dulu. Banyaknya kalau orang sini kalau sudah betah di sini, penginnya kembali lagi. Jadi belum sampai ke sana," paparnya.
"Untuk dipindahkan ke rusunawa aja ada yang keberatan. Apalagi relokasi, kayaknya agak berat. Mungkin kita edukasi juga. Saya harapkan mereka tidak ada yang kembali dulu ke sana," sambungnya.
Sebagian pengungsi, lanjut Budi, ada yang ingin cepat kembali ke rumahnya. Namun dia meminta warga tetap di pengungsian. Sebab, di permukiman masih rawan longsor susulan.
"Ada, sebagian ada yang nggak betah. Istilahnya harus ngikutin pemerintah dulu daripada bahaya," pungkasnya.
Simak Video: 139 Warga Korban Longsor di Gang Barjo Bogor Masih Mengungsi
(nhd/nhd)