Lengkap! Ini Kesimpulan dan Rekomendasi TGIPF soal Tragedi Kanjuruhan

Lengkap! Ini Kesimpulan dan Rekomendasi TGIPF soal Tragedi Kanjuruhan

Tim detikcom - detikNews
Sabtu, 15 Okt 2022 11:49 WIB
Patung Singa Stadion Kanjuruhan
Stadion Kanjuruhan Malang (Muhammad Aminudin/detikcom)
Jakarta -

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan telah menyerahkan laporan hasil investigasi dan rekomendasi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). TGIPF menilai Tragedi Kanjuruhan terjadi karena kurangnya profesionalitas.

"Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, di mana terjadi kerusuhan pasca-pertandingan sepakbola antara Arema vs Persebaya pada tanggal 1 Oktober 2022, terjadi karena PSSI dan para pemangku kepentingan liga sepakbola Indonesia tidak profesional, tidak memahami tugas dan peran masing-masing," kata Menko Polhukam Mahfud Md dalam jumpa pers, Jumat (14/10/2022).

Untuk diketahui, Mahfud juga menjabat sebagai Ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan. TGIPF juga meminta PSSI mempercepat kongres atau kongres luar biasa (KLB) untuk menghasilkan kepengurusan yang profesional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TGIPF juga meminta PSSI merevisi statuta demi pelaksanaan prinsip tata kelola organisasi yang baik. PSSI bersama Polri juga diminta menyusun regulasi pengamanan pertandingan sepakbola.

Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) tragedi KanjuruhanTim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan (Foto: dok. Istimewa)

Sementara itu, salah satu rekomendasi TGIPF ialah meminta Ketua Umum PSSI M Iriawan mengundurkan diri dari jabatan. TGIPF menilai PSSI harus bertanggung jawab dalam tragedi yang menewaskan 132 orang dan membuat ratusan orang lain terluka itu.

ADVERTISEMENT

Simak, berikut kesimpulan dan rekomendasi lengkap TGIPF Tragedi Kanjuruhan yang laporannya telah disampaikan ke Presiden Jokowi:

(jbr/bar)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads