Komisi X DPR: Kalau Tak Ada yang Merasa Bersalah, Audit Liga Indonesia!

Komisi X DPR: Kalau Tak Ada yang Merasa Bersalah, Audit Liga Indonesia!

Rolando Fransiscus Sihombing - detikNews
Kamis, 13 Okt 2022 07:26 WIB
Ketua Komisi IX Dede Yusuf
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan (Foto: dok. DPR)
Jakarta -

Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan ada saling lempar tanggung jawab terkait Tragedi Kanjuruhan antara PT LIB, PSSI, dan panpel, serta Indosiar selaku broadcaster menunjukkan bukti penyelenggaraan liga sepakbola Indonesia agak kacau. Komisi X DPR RI menilai perlu ada audit liga sepakbola Indonesia jika tak ada pihak yang merasa bersalah.

"Kalau tidak ada yang merasa bersalah, pemerintah harus melakukan audit investigasi mengenai keuangan, kontrak, sponsorship, dan iklan yang masuk," kata Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan kepada wartawan, Rabu (12/10/2022).

Audit investigasi dari sektor keuangan hingga iklan dinilai perlu untuk memperjelas kesepakatan yang terjadi. "Sehingga jelas penjadwalan dan deal-deal bisnisnya seperti apa," ujar Dede.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dede pun sepakat, di tengah audit yang berjalan, liga sepakbola Indonesia tak boleh berjalan sampai ada pihak yang bertanggung jawab. Sebab, hingga kini sudah 132 korban yang meninggal akibat Tragedi Kanjurahan.

"Betul, jangan ada dulu liga," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Menko Polhukam Mahfud Md sebelumnya menyebut ada saling lempar tanggung jawab terkait Tragedi Kanjuruhan antara PT LIB, PSSI, dan Panpel serta Indosiar selaku broadcaster menunjukkan bukti penyelenggaraan Liga agak kacau. Mahfud menyebut hal itu dapat membahayakan dunia persepakbolaan Indonesia.

"Rekomendasi TGIPF belum dikeluarkan, masih akan didiskusikan hari ini. Tapi bahwa terjadi saling menghindar dari tanggung jawab operasional lapangan seperti antara LIB, PSSI, Panpel, bahkan Indosiar menjadi bukti bahwa penyelenggaraan liga agak kacau. Membahayakan bagi dunia persepakbolaan kita," kata Mahfud saat dimintai konfirmasi detikcom melalui pesan singkat, Rabu (12/10).

Mahfud, yang juga Ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan, menuturkan saling lempar tanggung jawab terkait penyelenggaraan liga merupakan akar masalah yang akan disusun oleh timnya. Mahfud mengungkapkan TGIPF sudah berdiskusi dengan Komnas HAM, dan Komnas HAM, kata Mahfud, juga tengah menyiapkan rekomendasi khas terkait penyelenggaraan Liga yang berujung meninggalnya 132 orang tersebut.

"Ini menjadi salah satu perhatian TGIPF untuk mencari akar masalahnya sebagai bahan untuk menyusun rekomendasi. Kita juga sudah mendiskusikan dan melakukan cross-check temuan dengan Komnas HAM. Ada kemungkinan Komnas HAM merekomendasikan sesuatu yang khas sesuai dengan kewenangannya. Apa itu? Nanti saja, biar Komnas HAM yang mengumumkan," ujarnya.

Simak juga Video: Investigasi Komnas HAM: Gas Air Mata-Temuan Baru Botol Diduga Miras

[Gambas:Video 20detik]



(rfs/mae)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads