Aneka Kisah Korban Ranjau Paku

Aneka Kisah Korban Ranjau Paku

- detikNews
Rabu, 12 Jul 2006 15:30 WIB
Jakarta - Masih banyak pembaca yang membagikan pengalamannya jadi korban ranjau paku. Dari pengalaman ini, mereka memiliki sejumlah trik. Berikut ini kisah mereka:Muklis:Saya sering sekali mengenai paku di jalanan, dan pernah saya alami di kawasan tersebut sampai dua kali. Pada waktu itu saya terkena di depan Stasiun Lenteng Agung dan terkena juga di kompleks daerah Pasar Minggu. Pernah juga saya mengalami di daerah jalur lambat Rasuna Said sampai saya kumpulkan paku tersebut kalau saya timbang mungkin sekita setengah kg, mungkin ini daerah-daerah yang mungkin bisa jadi perhatian:1) Saya pernah mengalami juga daerah Daan Mogot dan tukang tambalnya mengharapkan kita mengganti ban kita dan mereka membuat ban kita hancur walaupun dalam keadaan baik. Tukang tambalnya ada di depan Kecap ABC, Jembatan Gantung. 2) Salemba Raya. Sepanjang arah Salemba Raya. Rekan saya pernah mengumpulkan paku setiap pagi. 3) Grogol. Dari arah Roxy menuju Grogol biasanya tukang tambalnya di depan Univeritas Trisakti dan depan Bank Mandiri. 4) Jembatan layang di dekat Metro TV atau daerah Srengseng, tukang tambalnya di daerah turunan jalan layang 5) Arteri Pondok Indah. Ada di dekat underpass, tukang tambalnya di depan kompleks Kostrad. 6) Jalan Gatot Subroto, di depan gedung DPR/MPR dua arah. Tukang tambalnya di depan gedung DPR/MPR atau di Slipi dan di Balai Sidang. Sedangkan dari arah Slipi menuju Semanggi, tukang tambalnya di depan gedung DPR dan depan Balai Sidang. 7) Jalan Gatot Subroto dari Semanggi ke Kuningan, tukang tambalnya di depan Gedung Global, Patra, dan perempatan Kuningan menuju Ragunan. 8) Jalan Rasuna Said dua arah. Kalau daerah arah Menteng menuju Mampang tukang tambal ban ada di daerah dekat Menara Imperium dan di seberangnya dan di sebelah GOR Brojonegoro dan setelah lampu merah Mampang Prapatan. Mungkin ini ada sedikit trik untuk kita dan membuat kesal penyebar paku, siapkan tambal ban atau ban dan kunci-kunci untuk membuka ban. Siapkan juga pompa tangan sekarang banyak dijual, atau apabila tidak memiliki segera kumpulkan paku yang berserakan, hitung-hitung buat amal.Apabila kita terkena paku, kita harus tahu posisi tukang tambal ban. Apabila tukang tambal iseng, maka sekitar 200 meter sebelum menuju tukang tambal tersebut daerah tersebut tidak ada paku. Kalau mau iseng-iseng berhadiah kita siapkan magnet depan kendaraan kita biar ban kita terhindar dari paku tersebut.KenediPengalaman saya tentang ranjau ban yang dipasang sebagian tukang tambal ban adalah di sepanjang Jl. Gatot Subroto, tepatnya di depan rumah sakit Tebe. Di situ ban belakang saya tiba-tiba kempes dan setelah saya periksa ternyata ada pakunya yang masih baru. Paku yang menancap di ban motor saya langsung saya cabut. Namun anehnya tidak jauh dari situ sudah ada dua tukang tambal ban yang menunggu saya.Umumnya tukang tambal ban itu menyediakan air untuk mengetes ban itu bocor atau tidak. Namun ini tidak ada air sama sekali meresa aneh saya tanya "Bang, kok nggak dites dulu pakai air?" Kecurigaan saya semakin bertambah ketika tukang ban menjawab "Tidak ada air" dan menunjukkan ban itu telah sobek yang tidak mungkin bisa ditambal lagi. Akhirnya saya ditawari ban baru dengan harga Rp 45.000. Mau tidak mau karena sudah malam terpaksa saya beli. Pengalaman kedua di daerah Slipi Jaya setelah lampu merah arah ke Taman Anggrek. Namun karena saya sudah pengalaman kena ranjau paku, tip yang harus kita lakukan ketika ban kita kena ranjau adalah: 1. Minggir. Cek ada pakunya atau tidak Kalau memang pasti ada pakunya cabut untuk menghindari ban sobek 2. Sebelum ban kita dibuka oleh tukang tambal ban, tanyakan dulu berapa harga ban baru dan tawar sampai batas standar harga ban dalam (wajar). Kalau tidak mau menurunkan harga ban bawalah motor Anda ke bengkel terdekat yang menjual alat-alat motor. Kalau toh harganya sama Anda telah membuat kesal tukang tambal ban yang pertama Anda jumpai. WawanSaya adalah salah satu karyawan yang bekerja dekat BEJ, rumah saya berada di daerah Palmerah. Pernah suatu kali saya dapat panggilan kerja malam, kira-kira pukul 20:00 WIB saya harus berada di kantor lagi. Setelah sesaat melintas di seberang gedung MPR, tepatnya dekat BNI 46, ban saya tiba-tiba terdengar letusan. Memang saat itu kecepatan saya tinggi, sampai akhirnya motor saya oleng dan akhirnya saya menepi tepat di bawah jembatan ke arah Senayan. Saya berjalan beberapa ratus meter baru saya temukan tukang tambal ban, tepatnya di seberang Hotel Hilton. Saat itu saya kaget ternyata yang antre untuk tambal ban sudah ada 4 motor. Karena saya mengejar waktu, maka lebih baik saya ganti ban dalam daripada ditambal, lagian kondisi ban saya robek besar. Di saat menunggu giliran antre, saya berbincang-bincang dengan yang senasib dengan saya. Ternyata paku yang ada di ban mereka dan ban saya, ukuran dan jenisnya sama semua. Saya berpikir memang ini oknum-oknum tukang tambal ban yang nakal. Saya sangat prihatin terhadap orang-orang yang mencari nafkah seperti itu, selain licik dan membahayakan para pengemudi, terutama yang pakai motor. Setelah sampai kantor saya coba telepon lapor ke kantor polisi dan saya pun melaporkan kejadian ini melalui SMS 1717. Pagi ini, tanggal 12 Juli 2006 pukul 07.15, hal serupa terjadi lagi. Ban saya kena ranjau paku lagi dan akhirnya saya langsung ganti dengan ban baru.. Semoga dari cerita saya ini dapat menambah kehati-hatian kia jika melintasi jalan dari arah JDC sampai jembatan Semanggi. Semoga pihak kepolisian agar lebih peka dan menindaklanjuti peristiwa ini. Semoga penebar ranjau paku agar bertobat dan mencari nafkah yang lebih halal.Tigor Siahaan:Saya pernah mengalami kejadian ban motor saya kempis sekitar bulan Maret 2006 yaitu di Jalan Hanglekir (dekat eks Depdikbud) yaitu obeng kembang (sengaja dibengkokkan) nancap ke dalam ban motor saya. Untung saat itu saya membawa motor tidak dalam keadaan ngebut sehingga tidak mengalami apa-apa.Kejadian kedua di Jalan Saharjo (Tebet). Sekitar pertengahan Mei 2006 ban motor saya kempis, setelah dicek ternyata kena pecahan kaca/beling (hat-hati dijalan sekarang banyak orang yang menebar pecahan kaca). Karena saya tidak memperhatikan abang tukang tambal ban, akhirnya saya kena dikerjaiin (ban dalam saya disobek). Lokasi tukang tambal ban dekat dengan restoran Mc Donalds.Padahal saya sudah memperkenalkan diri orang Sumatra, sama dengan tukang tambal ban yang juga orang Batak. Mereka nggak peduli (nggak punya nurani), yang penting dapat untung sebanyak-banyaknya dengan menyobek ban dalam orang. Saran saya, kalau ban dalam agak gundul, bawa ban dalam serep karena banyak paku dan pecahan kaca suka bertebaran di jalan.Nur Syahid (korban ranjau paku di depan DPR-RI dari arah Cawang):Ranjau paku tersebut memang sengaja ditebar oleh seseorang sekitar jam 05.30 WIB, jadi harap hati-hati bila melewati daerah rawan tersebut, dan sebaiknya bagi pengendara spd motor jangan mengambil terlalu kiri (pinggir), karena memang tujuannya untuk pengendara sepeda moto. Bila sudah terlanjur kena ranjau tersebut, saat penambal ban membuka ban dalam supaya dimonitor terus. Kalau tidak, mereka akan memperbesar lobang paku tersebut sehingga tidak mungkin lagi bisa ditambal. Dan mau nggak mau Anda ditawari untuk membeli ban dalam yang harganya main getok saja, meskipun ban dalam tersebut mereknya abal-abal. Dan yang tidak kalah pentingnya setiap mau bepergian harus membaca do'a dulu. Barry:Kejadiannya sudah cukup lama, tahun 2000 kalau tidak salah, di Jl.Pramuka depan Pasar Genjing. Waktu itu persimpangan Utan Kayu belum ditutup jadi msh ada traffic light. Saya dan abang saya dari Salemba ke arah ByPass naik Kijang kapsul, kebetulan pas lampu merah jadi harus berhenti. Posisi di lajur paling kiri jalur lambat. Kemudian ada motor dengan 2 orang yang berhenti pas di sebelah kiri mobil kami, sejajar pintu tengah. Waktu lampu hijau dan mobil saya jalankan, terasa seperti menginjak sesuatu. Saya kira hanya kayu atau benda/sampah di jalan jadi terus melaju saja. Tidak jauh setelah itu, terasa ban belakang kiri kempes, jadi saya pinggirkan mobil di jalur lambat, dekat halte bus sebelum hotel Sentral Pramuka. Ternyata memang sudah kempes, jadi kami harus ganti ban. Saat itu juga sedang marak isu ranjau paku, namun modusnya adalah menodong si korban, jadi saya dan abang saya sudah waspada dengan selalu memperhatikan kiri dan kanan. Ada seorang laki-laki kerempeng yang coba menawarkan jasa untuk membantu namun kami tolak. Karena kebetulan badan kami cukup besar (tinggi di atas 175 dan berat di atas 100 kg), pria itu tidak ngotot, lansung melenggang. Selesai mengganti ban dan kembail ke dalam mobil, kami baru sadar ternyata tas laptop saya sudah raib. Wah, kena deh nih, ternyata ada yang membuka pintu kanan tengah saat kami sibuk mengganti ban kiri belakang. Lenyap deh tas laptop saya itu, yang untungnya isinya bukan laptop, melainkan beberapa buku textbook kuliah saya. Nyesek juga sih karena buku-buku itu sedang saya gunakan untuk menyusun skripsi. Tapi daripada laptop beneran yang ilang, ya sudahlah. Sambil meneruskan perjalanan, saya dan abang saya mencoba menganalisis di mana kira-kira kenanya ranjau paku tsb. Akhirnya disimpulkan bahwa adalah 2 pengendara motor yang tadi behenti di sebelah kiri mobil kami yang menaruh ranjau paku. Si pembonceng memakai sandal yang agak panjang ujung depannya untuk diletakkan paku, kemudian ujung sandal tadi dijulurkan ke depan ban kiri belakang saat menunggu traffic light. Ketika mobil saya jalankan, jadi menginjak paku di ujung sandal tsb. Abang saya sempat melihat kedua pengendara motor tersebut tertawa saat mobil saya melindas ranjau tsb, namun waktu itu tidak berprasangka apa-apa.2 Bulan kemudian di tempat yang kurang lebih sama, kakak perempuan saya juga mengalami hal yg sama. Namun karena teringat cerita saya, dia tetap melajukan mobilnya sampai masuk ke halaman parkir sebuah gedung di Jl.Pramuka. Setelah itu baru menelepon ke rumah untuk meminta bantuan. Alhamdulillah dia selamat dan malah dibantu oleh satpam gedung itu.Ade:Kejadian yang saya alami kira-kira dua bulan yang lalu, seperti biasanya saya pulang kerja melalui Jalan Arteri Pondok Indah. Seperti yang diinformasikan detikcom sebelumnya di sekitar Williams Mobil hingga lampu merah Kostrad, bahkan lanjut sampai ke Jalan Ciputat Raya. Tidak jauh setelah markas Kodim di Jalan Ciputat Raya, saya baru tahu kalau ban belakang kempes. Kira-kira jarak 500 meter ada tukang tambal ban, yang dengan angkuhnya langsung mematok harga Rp 27 ribu rupiah karena ban dalam katanya rusak (padahal ban belum diperiksa, cuma dilihat saja). Saya nggak langsung percaya. Periksa dulu aja Bang, kata saya.Hebatnya dalam waktu 15 detik saja ban berhasil dibuka dengan cara menarik sekuat-kuatnya tanpa basa-basi. Sudah bisa ditebak dong ban dalam mesti diganti. Berhubung sudah malam akhirnya terjadi tawar menawar harga. Disepakati Rp 25 ribu sudah termasuk ongkos pasang ban. Yang paling membuat saya tambah jengkel, orang tersebut memasang ban dengan asal pasang dan bautnya pun kurang kencang, akibatnya sesampai di rumah ternyata merusak kampas rem belakang. Mau nggak mau keesokannya saya mesti ganti kampas rem yang sudah compang-camping (untung saja tidak terjadi hal-hal yang membahayakan saya). Bagi yang melewati jalan arteri, saya harapkan selalu berhati-hati, berhubung sudah mengalami beberapa kali ban kempes di jalanan.Ada tips sederhana dari saya, seandainya Anda sadari ban sepeda motor Anda kempes, cari lokasi yang ramai dan aman untuk memeriksa kondisi ban motor Anda. Usahakan periksa sendiri kalau-kalau Anda menemukan paku atau benda tajam yang menempel di ban kemudian cabut benda tersebut. Barulah Anda cari tukang tambal ban.Jika Anda meragukan si tukang tambal ban, Anda cukup mengisi angin saja (jangan mau nambal ban di sana). Dengan kondisi ban yang sudah diisi angin ini minimal Anda sudah dapat berjalan meski beberapa meter dan dapat mencari tukang tambal ban atau bengkel yang Anda percayai. Lebih baik lagi kalau Anda persiapkan pompa angin yang kecil (dapat dibeli di supermarket, harganya kira-kira Rp 24 ribuan). Lumayankan buat jaga-jaga. (nrl/)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads