Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Georgievna Vorobieva buka suara terkait insiden ledakan yang terjadi di jembatan Crimea. Dia menyebut ledakan itu menyebabkan dua bagian jembatan rusak dan memicu kebakaran pada rangkaian kereta yang melintasi jembatan itu.
Penegasan itu disampaikan Vorobieva dalam konferensi pers di kediaman Dubes Rusia, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (12/10/2022). Dalam pernyataannya, Vorobieva menyebut ledakan di jembatan Crimea itu sebagai 'serangan teroris'.
"Alasan serangan teroris di jembatan Crimea, saat itu terjadi ledakan yang berasal dari salah satu truk, ledakan itu juga menyebabkan kebakaran terhadap kereta yang sedang melintas melalui jembatan pada saat yang sama," kata Vorobieva dalam konferensi pers tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Vorobieva mengatakan ledakan itu juga merusak dua bagian jembatan Crimea, yakni perlintasan kereta dan perlintasan mobil. Menurutnya, kerusakan kecil terjadi pada perlintasan kereta, sedangkan satu sisi jalan untuk kendaraan hancur.
"Jembatan ini terdiri dari dua bagian, satu untuk mobil, dan lainnya untuk rel. Untungnya bagian jalan rel masih bisa digunakan, artinya perlu sedikit perbaikan. Bagian lain yang digunakan, yakni untuk mobil, satu sisi dari dua jalan telah dihancurkan," ucapnya.
Vorobieva mengutuk serangan yang terjadi di jembatan Crimea, yang menjadi satu-satunya jembatan yang menghubungkan Crimea dengan daratan utama Rusia ini. Namun, dia memastikan proses perbaikan sedang dilakukan di jembatan tersebut.
"Kalian tahu, serangan ini sangat tidak bisa diterima untuk kami. Akan tetapi pejabat kami mengatakan akan segera dipulihkan," tutur dia.
Jembatan Crimea yang diresmikan langsung oleh Presiden Vladimir Putin pada 2018 menjadi jalur transportasi utama untuk membawa peralatan militer kepada tentara Rusia yang bertempur di Ukraina, terutama di wilayah selatan, juga mengangkut pasukan Moskow selama perang berlangsung di Ukraina.
Simak Video 'Balas Ledakan Jembatan Crimea Rusia Hujani Rudal ke Ukraina':