Helen Prisela, korban meninggal Tragedi Kanjuruhan, telah dimakamkan. Sebelum mengembuskan napas terakhir, Helen sempat koma. Helen berjuang selama 10 hari untuk sembuh.
Sebelumnya, perempuan berusia 20 tahun itu meninggal pada Selasa (11/10) pukul 14.25 WIB. Jenazah Helen langsung dimakamkan setelah dibawa ambulans RSSA. Helen mengembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan medis di RS dr Syaiful Anwar (RSSA) Kota Malang, selama 10 hari.
Jenazah Helen dimakamkan di sekitar Ponpes Pengembangan Pendidikan Agama Islam (PPAI) Al Aziz Banjarpatoman, Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengasuh Ponpes PPAI Al Aziz Banjarpatoman, Desa Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, KH Muhammad Said sekaligus paman korban mengatakan Helen sempat koma sebelum meninggal. Ia pun menceritakan perjuangan Helen bertahan hidup.
Said mengatakan Helen merupakan bagian dari keluarga besar PPAI Al Aziz. Saat sakit, dia sempat pulang dan kemudian dibawa ke RS Cakra Husada Turen menjalani pengobatan pasca-Tragedi Kanjuruhan.
Namun baru satu hari di rumah, Helen disebut mengalami muntah-muntah dan pusing. Akhirnya keluarga membawanya kembali ke rumah sakit.
"Sempat dibawa ke Rumah Sakit Cakra, terus pulang, dapat satu hari muntah-muntah (darah), sama pusing kepalanya. Namun tidak sampai 24 jam, langsung dibawa ke RSSA," beber Said, seperti dilansir detikJatim.
Baca selengkapnya di sini
Simak juga 'Saling Lempar PT LIB dan Indosiar soal Jadwal Tayang Arema Vs Persebaya':