Komnas HAM telah melakukan serangkaian pemantauan dan penyelidikan atas Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang. Siang ini, Komnas HAM bakal membeberkan hasil temuan awal terkait tragedi tersebut.
"Akan ada konpers siang ini terkait hal tersebut," kata Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik saat dimintai konfirmasi, Rabu (12/10/2022).
Konpers tersebut akan dilaksanakan pukul 13.00 WIB di Kantor Komnas HAM, Jakarta Pusat. Komnas HAM sendiri telah melakukan investigasi Tragedi Kanjuruhan sejak 2 hingga 10 Oktober 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komnas HAM Sebut Gas Air Mata Jadi Penyebab Utama
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam menilai penyebab utama terjadinya tragedi Kanjuruhan adalah penggunaan gas air mata. Menurutnya, tembakan gas air menjadi pemicu penonton panik berhamburan keluar stadion hingga menyebabkan 132 korban tewas.
"Kami pertegas ini bahwa kenapa peristiwa Kanjuruhan, tragedi kemanusiaan Kanjuruhan 132 orang meninggal itu, penyebab utamanya adalah gas air mata," kata Anam kepada wartawan, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (11/10).
Anam mengatakan gas air mata ini membuat banyak korban berjatuhan lantaran ditembakkan ke arah tribun. Gas air mata itu kata Anam lantas membuat kepanikan penonton hingga berdesak-desakan keluar dari stadion.
"Jadi gas air mata lah yang membuat banyak korban berjatuhan karena ditembakkan ke tribun, ke kerumunan, dan lain sebagainya. Itu membuat kepanikan," terang dia.
"(Korban mengeluhkan) mata sakit, dada sakit, sampai masuk ke pintu yang keluar itu. Walaupun pintunya terbuka, tapi karena desak-desakan mata sakit, dada sakit, ndak bisa keluar. Di titik itulah banyak korban berjatuhan," jelasnya.
Seperti diketahui, tragedi Kanjuruhan itu terjadi Sabtu (1/10) malam. Laporan terbaru, jumlah korban tewas meninggal bertambah menjadi 132 orang.