Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas menyebut pemerintah akan memfokuskan penempatan ASN dan PPPK yang lolos CPNS di daerah luar Pulau Jawa. Ini dikarenakan sejumlah daerah luar Pulau Jawa masih kekurangan tenaga dokter, bidan, dan guru.
"Tapi ternyata, setelah kita lakukan beberapa pendalaman, problemnya bukan hanya kekurangan SDM gitu," ujar Azwar di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Selasa (11/10/2022).
Dia menyebut formasi SDM di seluruh Indonesia, termasuk Maluku, Papua, dan Kalimantan, telah disiapkan dari tahun ke tahun. Namun, selang setahun menjalankan tugas, kebanyakan dari mereka pindah ke kota dan Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Akhirnya ASN kita, PPPK kita, numpuk di Jawa," ucap Azwar.
"Oleh karena itu, kita sedang membangun sistem bersama BKN bahwa untuk waktu tertentu ke depan, mereka yang telah ikuti dan lolos ASN dan PPPK itu tidak boleh pindah ke kota dan ke Jawa," sambungnya.
Namun pemerintah belum menentukan jangka waktu mereka tidak diperbolehkan tugas di Pulau Jawa. Berbagai macam usulan yang masuk menyebut rentang waktu 3-5 tahun.
"Ini akan kita putuskan dalam waktu dekat, sehingga nanti mereka yang belum waktu tertentu mereka mengabdi tidak bisa pindah ke Jawa. Kalau ini yang terjadi, berapa ribu pun jumlah komposisi Presiden menyiapkan, tidak akan pernah cukup. Guru-guru di desa tiba-tiba hilang pindah ke kota semua," jelasnya.
"Iya, masih digodok dengan BKN dengan sistem tertentu dengan aplikasi," lanjutnya.
(ain/lir)