Data dan Fakta Banjir Hantui Warga Jakarta

Data dan Fakta Banjir Hantui Warga Jakarta

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 11 Okt 2022 08:25 WIB
Sejumlah petugas PPSU memungut sampah saat banjir di Rawajati, Jakarta, Senin (10/10/2022). Banjir yang melanda kawasan ini juga turut membawa sampah ke pemukiman warga.
PPSU bersihkan sampah di banjir Rawajati (Foto: Rifkianto Nugroho)
Jakarta -

Warga di sejumlah wilayah DKI Jakarta dihantui banjir kemarin. Mesti begitu, kini banjir tersebut telah dilaporkan surut sepenuhnya. Berikut data dan fakta banjir Jakarta kemarin:

Dirangkum detikcom, Selasa (11/10/2022), hujan deras dan angin kencang melanda wilayah DKI Jakarta selama beberapa hari terakhir. Akibatnya, sejumlah wilayah yang tidak mampu meredam luapan air hujan yang tinggi menjadi terendam banjir.

Senin Pagi: Banjir di 68 RT Jakarta

Jumlah titik yang terendam banjir di Jakarta akibat luapan kali Ciliwung ada 68 RT pada Senin pagi. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat sebanyak 116 warga terimbas banjir mengungsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 53 RT, saat ini menjadi 68 RT atau 0,223 % dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Senin (10/10).

Isnawa menyampaikan info banjir Jakarta hari ini merupakan data per pukul 09.00 WIB. Banjir tersebar di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur. Saat itu, sebanyak 75 warga mengungsi di Musala Daarur Rahman, Rawajati, Jakarta Selatan.

ADVERTISEMENT

Senin Siang: Titik Banjir Turun Jadi 63 RT

Hujan deras dan angin kencang di Jakarta mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir. BPBD DKI Jakarta mencatat wilayah terdampak banjir berkurang dari 68 wilayah RT menjadi 63 RT.

"Laporan hingga jam 12 siang, sebelumnya genangan terjadi di 68 RT, tapi jadi berkurang di 63 RT. Ini dari luapan Kali Ciliwung ya," ucap Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BPBD DKI Jakarta M Insyaf kepada wartawan, Senin (10/10).

Banjir terjadi di 17 RT di Jakarta Selatan (Jaksel) dan 46 RT di Jakarta Timur (Jaktim).

BPBD mengerahkan ratusan personel gabungan untuk menyedot genangan dengan ketinggian 40 sentimeter hingga 2 meter di wilayah Jaksel dan Jaktim.

"Kami mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan di wilayah yang tergenang," ujarnya.

Warga Mengungsi Imbas Banjir Jadi 745 Orang

BPBD DKI Jakarta melaporkan saat ini titik banjir di Ibu Kota berkurang menjadi 63 RT. Sebanyak 745 warga terdampak banjir bertahan di pengungsian.

"BPBD mencatat genangan yang sebelumnya terjadi di 68 RT, saat ini menjadi 63 RT atau 0,207% dari 30.470 RT yang ada di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Senin (10/10).

Isnawa menuturkan data ini berdasarkan laporan Senin (10/10) per pukul 12.00 WIB. Sedangkan wilayah yang terendam air tersebar di 46 RT di Jakarta Timur dan 17 RT di Jakarta Selatan.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya:

Senin Sore: Banjir Masih Rendam 12 RT

BPBD DKI Jakarta mencatat wilayah terdampak banjir berkurang dari 63 RT menjadi 12 RT. Data BPBD DKI per pukul 15.00 WIB, Senin (10/10), saat ini tersisa 12 RT yang masih terendam. Banjir disebabkan luapan Kali Ciliwung.

Banjir yang masih menggenang terjadi di 12 RT di Jakarta Timur (Jaktim), di antaranya di Kelurahan Cawang terdapat 10 RT dan Kampung melayu 2 RT.

Tinggi banjir bervariasi. Banjir di Cawang ada yang masih setinggi 80 cm. Sedangkan di Kampung Melayu, tinggi banjir 70 cm.

Senin Malam: Seluruh Banjir di Jakarta Sudah Surut

Kepala BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan seluruh banjir di Jakarta sudah surut. Dia juga mengatakan warga telah meninggalkan pengungsian.

"BPBD DKI Jakarta memastikan seluruh pengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing karena banjir telah surut," kata Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Senin (10/10).

Isnawa mengatakan pihaknya saat ini fokus membersihkan sisa lumpur dan sampah pascabanjir. Pemprov DKI Jakarta, kata dia, telah melakukan penanganan banjir pada Senin (10/10) dini hari dengan cepat.

"Saya mengucapkan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemprov DKI seperti Dinas Sumber Daya Air, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP, PPSU Kelurahan yang juga didukung oleh unsur TNI/Polri, unsur masyarakat dan lembaga pegiat kebencanaan yang terlibat dalam penanganan banjir kali ini," ujarnya.

Isnawa mengatakan terjadi hujan dengan intensitas ekstrem 168,8 mm/hari terjadi kawasan Bogor sejak Minggu (9/10) malam. Hal ini, kata dia, membuat ketinggian muka air di Bendung Katulampa naik menjadi 220 cm (siaga 1/bahaya) pada Minggu (9/10) pukul 19.16 WIB.

Kondisi ini diikuti kenaikan pada ketinggian muka air di Pos Pantau Depok menjadi 270 cm (Siaga 2/Siaga) pukul 21.35 WIB dan Pintu Air Manggarai menjadi 760 cm (siaga 3/waspada) pada Senin (10/10) pukul 05.00 WIB.

Beberapa wilayah yang berada di aliran Sungai Ciliwung kemudian terdampak banjir. BPBD DKI Jakarta menjamin hingga Senin (10/10) pukul 18.00 WIB, genangan yang sebelumnya melanda wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan telah surut.

"Saya meninjau lokasi terdampak banjir untuk memastikan upaya penanganan banjir berjalan dengan baik dan dapur umum yang disiapkan oleh Tagana Dinas Sosial pun bisa memberikan bantuan makanan siap saji kepada masyarakat yang terdampak," ujarnya.

BPBD soal Waspada Cuaca Ekstrem DKI hingga 15 Oktober

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mewanti-wanti warga Ibu Kota mewaspadai cuaca ekstrem. Merujuk informasi dari BMKG, kondisi cuaca ekstrem melanda DKI Jakarta selama sepekan ke depan.

Informasi tersebut disampaikan melalui akun Twitter resmi BPBD DKI Jakarta, @bpbdjakarta. Cuaca ekstrem diprediksi terjadi pada rentang waktu 9-15 Oktober 2022. "Berdasarkan siaran pers BMKG, terdapat potensi curah hujan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dengan status waspada di wilayah DKI Jakarta," demikian keterangan yang dilihat, Minggu (9/10/2022).

BPBD DKI Jakarta juga mengimbau agar warga tidak beraktivitas keluar rumah untuk menghindari macet. "Kepada masyarakat, apabila cuaca Jakarta ekstrem, untuk aktivitas lebih baik di rumah. Kemarin kami mendapat keluhan kemacetan sampai berjam-jam. Tentunya merugikan aktivitas warga," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, saat dihubungi, Minggu (9/10/2022).

Isnawa menyebut, pihaknya akan selalu melaporkan peringatan dini bencana banjir, termasuk info banjir Jakarta hari ini. Mulai dari perkembangan cuaca, menyiapkan pompa mobile, hingga tinggi muka air (TMA) pintu-pintu air yang ada di Jakarta.

Halaman 2 dari 3
(fas/fas)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads