Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mengaku baru mengetahui dalang pemberi komando untuk menembakkan gas air mata di dalam Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur (Jatim). Namun hingga kini, TGIPF belum mengetahui siapa yang memberi perintah supaya Pasukan Huru-hara (PHH) masuk ke lapangan usai pertandingan Arema FC vs Persebaya.
"Komando gas air mata kita baru tahu siapa yang beri perintah pelepasan, tapi belum tahu siapa yang meminta masuk PHH," kata anggota TGIPF Rhenald Kasali di kantor Kemenpolhukam, Jakarta Pusat, Senin (10/10/2022).
Rhenald mengaku pihaknya sudah bertanya kepada Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) terkait pengerahan PHH ke dalam Stadion Kanjuruhan. Namun, menurut dia, pihaknya tidak mendapatkan jawaban yang sesuai dengan aturan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tadi kami sudah bicarakan berapa level. Menurut Kompolnas, baru satu level di atasnya, itu yang baru saya dengar. Sedangkan menurut ketentuan adalah dua level di atasnya," ucapnya.
6 Tersangka Tragedi Kanjuruhan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menetapkan 6 tersangka dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang terjadi pada 1 Oktober 2022. Tragedi itu menewaskan 131 orang. Nama para tersangka dari peristiwa berdarah tersebut adalah:
1. Kepala Satuan Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi
2. Komandan Kompi (Danki) Brimob Polda Jawa Timur, AKP Hasdarman
3. Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Malang, Kompol Wahyu Setyo Pranoto
4. Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita
5. Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan, Abdul Haris
6. Security Officer, Suko Sutrisno
Tersangka Belum Ditahan
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa para tersangka itu belum ditahan. Mereka baru akan dipanggil minggu depan.
"Belum (ditahan), jadi minggu depan, baru akan dipanggil ulang kembali. Kemudian diperiksa kembali, setelah itu baru, nanti update-nya saya sampaikan kepada teman-teman, apabila teman-teman sudah selesai melakukan pemeriksaan," kata Dedi di Mapolres Jatim, dilansir detikJatim, Sabtu (8/10).
"Tim penyidikan juga melakukan persiapan. Antara lain menyiapkan untuk rencana pemanggilan enam tersangka, akan dilakukan pemeriksaan tambahan pada minggu depan," ucap Dedi.
(ain/fas)