Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Pandeglang menyebut ada potensi bencana banjir dan longsor di beberapa wilayah di Pandeglang. BPBDPK menyebut potensi bencana itu terjadi hingga awal tahun depan.
"Pengalaman kita tiap tahun biasanya di akhir tahun dan awal tahun. Namanya bencana hidrometeorologi. Apa itu? Hujan deras, longsor, banjir," kata Sekretaris BPBDPK Pandeglang, Rahmat Zultika, Senin (10/10/22).
Intensitas hujan tinggi disertai angin kencang saat ini tengah melanda beberapa wilayah di Pandeglang. Ia mengatakan banjir bisa kemungkinan terjadi di perkampungan yang berdekatan dengan aliran sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau banjir di daerah aliran sungai biasanya terjadi di akhir tahun, dan awal tahun, karena musim hujan tinggi," katanya.
Selain banjir, ia mengatakan kemungkinan terjadi potensi longsor. Meski titik rawan longsor di Pandeglang tidak sebanyak wilayah lain, ia tetap mengimbau masyarakat tetap waspada.
"Tanah bergerak sedikit, nggak banyak di Pandeglang, wilayah taman nasional, gunung karang, bukit-bukit. Jadi memang, tanah bergerak itu tanah dengan kemiringan tinggi itu pasti rawan longsor," ungkapnya.
Ia mengimbau masyarakat tidak mendirikan bangunan di wilayah yang rawan terjadi tanah bergerak atau longsor. Ia mengatakan pendirian bangunan di daerah rawan bencana harus punya persyaratan tersendiri.
"Kalau ada izin itu ke PTSP (pelayanan terpadu satu pintu) izin mendirikan bangunan, nah itu untuk daerah yang rawan harus ada regulasi sendiri, harus ada persyaratan sendiri. Jadi di tata ruang itu diatur dalam ketentuan umum peraturan zonasi," terangnya.
(aik/aik)