Desa Eliasa di Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar merupakan salah satu daerah yang menjadi 'wajah' Indonesia. Desa di ujung selatan Indonesia itu merupakan titik perbatasan Indonesia dengan Australia.
Di Desa Eliasa, terpacak tugu tapal batas NKRI serta sebuah menara rambu suar yang ikonik. Butuh perjalanan panjang yang cukup melelahkan untuk mencapai wilayah terdepan Indonesia itu. Beberapa waktu lalu, detikcom menggelar ekspedisi menuju Pulau Selaru dan sempat singgah di Desa Eliasa.
Perjalanan ke Selaru bisa dibilang sebagai tour paket lengkap. Butuh transportasi darat, udara, dan laut untuk sampai ke sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimulai dari Jakarta, tepatnya Bandara Soekarno Hatta, perjalanan ditempuh dengan pesawat menuju Bandara Pattimura Ambon, Maluku. Penerbangan Jakarta-Ambon memakan waktu sekira 3,5 jam.
![]() |
Dari Ambon, perjalanan udara berlanjut menuju Saumlaki. Waktu tempuhnya sekitar 1,5 jam dari Bandara Pattimura menuju Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki menggunakan pesawat kecil ATR 72. Hanya ada satu penerbangan setiap harinya dari dan menuju Saumlaki.
Tim detikcom singgah beberapa hari di Saumlaki. Di sana, ada beberapa spot wisata yang menarik untuk dikunjungi. Di Desa Olilit, Kecamatan Tanimbar Selatan ada Pantai Weluan yang ramai pengunjung di hari Sabtu dan Minggu. Pantai ini menyuguhkan panorama indah dari air laut berwarna bening kebiruan, pasir putih yang halus, serta wahana banana boat untuk menguji adrenalin.
Bagi penyuka barang seni, jangan lupa mampir ke Desa Tumbur. Di sana, banyak pengrajin patung dan ukiran dengan hasil karya jempolan. Jika ingin melihat koleksi patung dan ukiran perahu layar yang ikonik dari pengrajin lokal, pengunjung bisa mampir ke Galeri Kapas Mele yang terletak di detak gapura masuk Desa Tumbur.
Masih di Saumlaki, ada juga Pantai Anggormas. Di sana, pengunjung dapat menikmati indahnya air laut berwarna jernih dari atas tebing-tebing. Hamparan batu karang menambah keindahan panorama di pantai ini.
Perjalanan dilanjutkan menuju Selaru. Hanya ada satu pilihan transportasi menuju ke sana, yakni dengan menumpang speedboat yang dikelola warga lokal. Speedboat ini hanya melayani satu kali perjalanan Selaru-Saumlaki dan sebaliknya per hari.
![]() |
Jarak dari Saumlaki ke Selaru tak terlampau jauh. Waktu tempuh dengan speedboat hanya sekitar 45 menit sampai 1 jam. Di tengah-tengah Pulau Yamdena (Saumlaki) dengan Pulau Selaru, ada spot wisata yang punya pemandangan sangat indah. Namanya Pulau Matakus.
Pantai di Pulau Matakus memiliki pemandangan indah, dengan air warna biru jernih, pasir putih yang halus. Di sana, pengunjung bisa melakukan snorkling.
Melanjutkan perjalanan ke Selaru, Speedboat akan sandar di pelabuhan yang terletak di Desa Adaut, Kecamatan Selaru. Ini merupakan desa paling depan di Selaru. Sementara itu, Eliasa adalah desa paling ujung di Pulau Selaru.
Jalan aspal hanya terbentang dari Adaut sampai Desa Kandar yang letaknya bersebelahan. Setelahnya, kendaraan mesti melalui jalanan berbatu. Kecepatan maksimal hanya sekira 30-40 km/jam.
Ada beberapa desa yang mesti dilalui dari Adaut menuju ke Eliasa, antara lain Desa Kandar, Desa Lingat, serta Desa Fursuy. Sepanjang perjalanan itu, pemandangan yang bisa dilihat kebanyakan ladang dan perkebunan, serta pemukiman warga di desa-desa tersebut. Tak banyak kendaraan lalu lalang di sepanjang perjalanan. Hanya beberapa kali ada motor warga yang berpapasan dengan mobil yang ditumpangi tim detikcom.
Setelah lebih kurang 2 jam menumpang mobil, Desa Eliasa akhirnya bisa dicapai. Tapi, untuk menuju ke tugu tapal batas dan rambu suar, perjalanan mesti dilanjutkan dengan sepeda motor, karena jaraknya cukup jauh sekitar 2 kilometer dari kawasan pemukiman warga.
![]() |
Pengunjung bisa menyewa sepeda motor warga setempat dengan biaya Rp 50 ribu untuk menuju ke tugu tapal batas. Jalanan menuju ke tugu tak begitu menyulitkan. Sebagian sudah dibeton dan sebagian lanjutannya tanah berpasir yang masih mudah untuk dilalui sepeda motor.
Perjalanan panjang yang melelahkan pun terbayar setelah naik ke atas menara rambu suar. Pesona pantai perawatan di sana bikin terlena. Airnya jernih kebiruan, pasirnya putih berkilau. Dari atas menara pemandangan laut lepas yang indah bisa dinikmati dengan leluasa.
detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Simak Video 'Cita dan Harapan dari Perbatasan Indonesia-Australia':