Saksi Balapan: Pembatas Rendah, Mobil Terbang ke Penonton
Selasa, 11 Jul 2006 17:27 WIB
Makassar - Sejumlah korban menyatakan pembatas di arena balapan Djarum Auto Black Drag Race Competition di Maros, Sulsel, tidak ketat. Bahkan ada beberapa area yang hanya dibatasi dengan bambu dan tali rafia. "Saya berdiri di dekat finish. Saya pas di depan tumpukan karung. tumpukannya tidak tinggi. Rendah. Jadi saat kejadian, karung itu malah terlempar dan diterobos mobil. Mobil terbang ke arah penonton," ujar Zaenal (35), salah seorang korban luka yang dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo. Zaenal menerangkan saat kejadian banyak orang yang bergerombol di daerah itu. Makanya, banyak korban yang luka, karena terdorong orang lain. Zaenal menerangkan kalau dirinya sempat melompat tapi kakinya terlanjur tersambar mobil. Kaki kanan Zaenal kini masih diperban sampai lutut. Selain kaki, juga tampak beberapa luka kecil di bagian tangannya. Muhammad Sofyan (18), salah seorang korban yang juga dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo juga mengakui jikalau pembatas cukup rendah, sehingga mobil tidak terhadang pembatas, namun terbang ke arah penonton. "Saya di belakang. Saya tidak terlalu lihat mobil. Saya juga terkena tiang. Seperti pagar. Mungkin tiang penyangga yang dipang dekat finish," cerita Sofyan, pemuda yang baru saja berhenti dari kerjanya ini. Sementara itu, Aida, ibu Syarifah Nining (8), juga korban luka yang masih dirawat di RS ini, menyatakan kalau pembatasnya malah ada yang hanya memakai bambu dan rafia. "Anak saya ini pulang sekolah, dan singgah melihat itu (balapan)," ujarnya. Aida menganggap lokasi digelarnya balapan salah tempat. "Itu kan jalan umum yang dijadikan arena balapan. Lagi pula gratis, jadi anak-anak bebas menonton. Tapi, pembatas dengan penonton tidak jelas, malah membawa bahaya bagi anak saya," protesnya. Anak Aida, Syarifah Nining, sebelumnnya oleh RS Salewangan dilaporkan meninggal. "Di koran-koran dilaporkan meninggal, jadi keluarga saya yang berada di kota lain kaget. Padahal anak saya alhamdulillah masih hidup," ujarnya.
(nrl/)