Kasi Rehabilitasi Sosial (Rehsos) Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Hendri mengatakan pihaknya bakal merehabilitasi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) yang terjaring oleh Satpol PP Jakpus. Dia menyebutkan para PMKS tersebut langsung dibawa ke panti sosial di Kedoya.
"Kita menyisir kemarin baru satu kecamatan, mobil kendaraan operasional penuh langsung kita rujuk ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 1 Kedoya," kata Hendri saat ditemui di kantornya, Jakpus, Kamis (6/10/2022).
Hendri mengatakan para PMKS yang ditampung di panti tersebut bakal diasesmen untuk dirujuk ke panti sosial lanjutan yang sesuai dengan kebutuhannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti di lakukan diidentifikasi dan asesmen ya, kemudian kalau mereka yang terlantar itu akan dirujuk ke panti pembinaan lanjutan, kalau anak ke panti anak, lansia ke panti lansia, kalau dia terindikasi orang dengan masalah kejiwaan, itu dirujuk ke panti sosial Bina Laras Harapan Sentosa," jelas dia.
Lebih lanjut, Hendri mengatakan pembinaan para PMKS di panti sosial dapat berlangsung hingga satu tahun lamanya. Kemudian, pihaknya bakal memulangkan para PMKS ke keluarga masing-masing.
"Kalau pembinaan di panti itu bervariasi tergantung program pelayanan yang diberikan, biasanya dari enam bulan sampai satu tahun," kata Hendri.
"(setelah itu) nanti akan dipulangkan ke keluarganya," imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Jakarta Pusat melakukan razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS). Sebanyak 16 PMKS dibawa ke panti sosial.
"Iya kemarin itu ya kita membuat kemanusiaan lah kepada mereka untuk dibina dulu, di panti sosial, (yang terjaring) itu sekitar 16 orang," kata Kasatpol PP Jakarta Pusat Tumbur Parlahutan Purba dalam keterangannya, Kamis (6/10/2022).
"Ada manusia gerobak, cuma mereka suka bergaya seperti pengemis juga, ada pengemis juga, berada di jalan," sambungnya.
Tumbur mengatakan sempat ada penolakan dari PMKS saat dirazia petugas. Namun razia PMKS tetap berjalan lancar.
"Kalau yang menangis ya nggak ada, mungkin teriak aja karena kaget. Ada (penolakan) di jalan tertentu, di satu jalan aja. (selebihnya) lancar nggak ada masalah kok, karena mereka dibawa ke Kedoya tuh, ya di sana dimanusiakan, paling dua minggu di sana," jelas dia.
(dwia/dwia)