Menko Polhukam Mahfud Md menyampaikan ada banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang saat laga Arema FC vs Persebaya akhir pekan lalu. Kondisi Stadion Kanjuruhan menjadi salah satu faktor.
"Banyak faktor, pada temuan awal stadion termasuk faktor yang dicatat turut menjadi penyebab tragedi itu. Faktor-faktor lainnya adalah penyelenggara dan panpelnya, pengendalian keamanan, suporter, regulasi, dan lain-lain," kata Mahfud saat dihubungi detikcom melalui pesan singkat, Kamis (10/6/2022).
Ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan ini menuturkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meneliti serta memperbaiki sarana dan prasarana seluruh stadion di Indonesia agar memenuhi standar internasional. Mahfud mengatakan timnya akan mencari tahu akar permasalahan kerusuhan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk masalah stadion, Presiden sudah meminta Menteri PUPR untuk segera meneliti dan memperbaiki semua stadion di Indonesia agar memenuhi standar yang diatur secara internasional maupun nasional. TGIPF akan mencari akar-akar masalahnya, sebab tragedi sudah sering terjadi dan investigasi sudah selalu dilakukan, tapi tekanannya selalu lebih berkisar pada teknis penyelenggaraan," ujarnya.
Mahfud menyampaikan, setiap kali ada kerusuhan pertandingan sepakbola, akar masalahnya tidak pernah tertangani. Dia menyebut Tragedi Kanjuruhan disorot dunia internasional karena menjadi tragedi kerusuhan pertandingan sepakbola terbesar kedua di dunia.
"Sementara akar masalahnya tak tertangani. Ini menjadi pukulan bagi kita karena bukan hanya menjadi masalah nasional, tapi juga menjadi sorotan dunia internasional. Ini tragedi sepak bola terbesar pertama dalam 50 tahun terakhir dan terbesar kedua dalam jika dihitung dalam sejarah persepakbolaan dunia. Yang terbesar terjadi di Ghana pada 1964 dengan korban 328 jiwa, yang kedua Indonesia pada 2022 dengan korban 131 jiwa, yang ketiga Ghana pada tahun 2001 dengan korban 126 jiwa," imbuhnya.
Simak Video 'Korban Jiwa Kanjuruhan Terbanyak Kedua di Sejarah Sepak Bola Dunia':